Lintaswarta.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak buruk yang mungkin timbul, terutama dalam periode 2 hingga 8 Desember 2025.
BMKG menjelaskan bahwa kombinasi fenomena atmosfer skala global, regional, dan lokal akan memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia dalam sepekan mendatang. Indikasi Dipole Mode Index (DMI) yang bernilai negatif, kondisi La-Nina lemah, serta penguatan Monsun Asia menjadi faktor-faktor yang memicu peningkatan pembentukan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan timur.
Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator juga diprediksi akan aktif di beberapa wilayah seperti Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian tengah dan selatan, Jawa bagian Barat, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua. Fenomena ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Related Post
Peringatan BMKG ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang beraktivitas di kota-kota dengan curah hujan tinggi. Berikut adalah daftar 10 kota di Indonesia dengan intensitas hujan tertinggi, berdasarkan data BMKG:
- Kabupaten Mimika, Papua: 6.611 mm per tahun
- Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Stasiun Meteorologi Minangkabau): 5.746 mm per tahun
- Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Stasiun Klimatologi Sumatra Barat): 5.509 mm per tahun
- Bogor, Jawa Barat: 4.812 mm per tahun
- Provinsi Papua Barat (Kota Sorong): 4.542 mm per tahun
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu, diukur dalam milimeter (mm). Satu milimeter curah hujan setara dengan satu liter air yang jatuh di permukaan seluas satu meter persegi. Data curah hujan sangat penting dalam berbagai bidang seperti pertanian, hidrologi, dan klimatologi.
Faktor-faktor yang memengaruhi curah hujan di suatu wilayah antara lain letak geografis, kondisi topografi, angin, dan suhu. Wilayah dekat ekuator dan pegunungan cenderung memiliki curah hujan lebih tinggi. Angin laut membawa uap air yang meningkatkan curah hujan di daerah pesisir, sementara suhu tinggi mempercepat evaporasi yang berpotensi meningkatkan curah hujan.
Tinggalkan komentar