Lintaswarta.co.id - Dalam upaya mengatasi krisis perumahan yang melanda Indonesia, Badan Bank Tanah dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) resmi bergandengan tangan. Keduanya menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk menyediakan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh negeri.

Bca Juga
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi solusi strategis untuk mengatasi backlog perumahan yang mencapai angka fantastis. Data dari Kementerian PUPR menunjukkan bahwa Indonesia saat ini kekurangan sekitar 10 juta unit rumah untuk kepemilikan dan 26 juta unit untuk kelayakan hunian.
Parman Nataatmadja, Kepala Badan Bank Tanah, menyatakan bahwa nota kesepahaman ini merupakan langkah penting untuk memastikan ketersediaan tanah bagi pembangunan perumahan. "Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya mengatasi backlog perumahan, tetapi juga menciptakan dampak positif yang lebih luas terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya dalam keterangan resminya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Dalam kolaborasi ini, Badan Bank Tanah akan menyediakan lahan dengan harga yang kompetitif, sementara PT SMF akan memberikan dukungan pendanaan untuk pembangunan rumah MBR. Salah satu poin menarik dari kesepakatan ini adalah pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT SMF untuk proyek reforma agraria yang berada di bawah pengelolaan Badan Bank Tanah.
Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan PT SMF, Heliantopo, menekankan pentingnya kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa upaya bersama ini adalah kunci untuk mengatasi backlog perumahan yang ada. "Dengan dukungan yang tepat, kami dapat menciptakan hunian MBR yang berkualitas, lebih baik dari yang ada saat ini," ujarnya.
Sebagai langkah awal, kedua lembaga telah memulai proyek pembangunan rumah MBR di dua Hak Pengelolaan Lahan (HPL) di Kabupaten Kendal dan Brebes, Jawa Tengah, dengan total luas lahan 4,3 hektar. Proyek ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian PUPR, Perumnas, Bank BTN, dan PT SMF.
Ke depan, PT SMF juga berencana untuk menyediakan rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Ibu Kota Negara (IKN) dan sekitarnya, menandai komitmen mereka untuk memperluas jangkauan dan dampak dari kolaborasi ini di seluruh Indonesia.
Kolaborasi antara Badan Bank Tanah dan PT SMF ini bukan hanya tentang menyediakan rumah, tetapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan, kedua lembaga berharap dapat menjadi model bagi kolaborasi serupa di sektor perumahan lainnya.
Melalui nota kesepahaman ini, diharapkan Indonesia dapat mendekati cita-cita "zero backlog" yang lebih cepat dan efektif, memastikan bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau.
Tinggalkan komentar