Berita mengejutkan datang dari Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id, kasus dugaan penggelapan dana operasional Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp975.375.000 masih berlanjut, meskipun dapur tersebut telah kembali beroperasi. Laporan polisi terkait kasus ini, bernomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, yang dilaporkan pada 10 April 2025, rupanya belum dicabut.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi. Ia menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. Sebelumnya, mitra dapur MBG berinisial MBN dan korban, Ira, telah menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan pada Jumat (18/1) sebagai saksi. Pemeriksaan ini dilakukan atas dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh pihak yayasan.
Kuasa hukum korban, Danna Harly, menjelaskan bahwa kliennya telah bekerja sama dengan yayasan dan SPPG Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025, menyediakan kurang lebih 65.025 porsi makanan. Meskipun kontrak awal menetapkan harga Rp15.000 per porsi, harga tersebut kemudian diubah menjadi Rp13.000 per porsi. Yang mengejutkan, pihak yayasan diketahui telah mengetahui perubahan harga ini sejak Desember 2024. Ironisnya, pencairan dana tahap kedua untuk pembayaran jasa masak Ira justru tidak dilakukan sama sekali oleh pihak yayasan. Ketidaktransparanan informasi dari pihak SPPG juga menjadi sorotan dalam kasus ini. Polisi pun kini tengah menyelidiki lebih lanjut dugaan penggelapan dana tersebut.
Tinggalkan komentar