Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan, sebanyak 16 aktivis yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya melakukan aksi mogok makan. Para aktivis ini merupakan tersangka dalam kasus kerusuhan demonstrasi di Jakarta pada akhir Agustus lalu. Aksi mogok makan ini telah berlangsung sejak 11 September 2024, sebagai bentuk protes atas penangkapan mereka.
Salah satu tahanan yang melakukan mogok makan adalah Syahdan Husein, admin akun Instagram @gejayanmemanggil. Kakaknya, Sizigia Pikhansa, mengungkapkan bahwa Syahdan bertekad melanjutkan aksi mogok makan hingga seluruh tahanan politik dibebaskan. Aksi ini diikuti oleh 15 tahanan lainnya, menunjukkan solidaritas dan perlawanan terhadap penahanan mereka.

Tidak hanya mogok makan, para aktivis ini juga menulis surat terbuka dari dalam sel. Surat tersebut ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, dan rakyat Indonesia. Isi surat tersebut antara lain mengungkapkan kekhawatiran atas pemerintahan yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi rakyat, serta harapan pembebasan para tahanan. Surat tersebut bahkan menyebutkan rencana aksi mogok makan lanjutan pada tanggal 16 September 2025, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Salinan surat tersebut beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @bangsamahardika.

Related Post
Pihak kepolisian, melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi mogok makan tersebut. Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan penghasutan demonstrasi, termasuk Syahdan Husein dan Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Foundation. Delpedro, yang sempat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, menyatakan dirinya tidak bersalah. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan tentang proses hukum yang sedang berjalan dan menimbulkan ketegangan antara pihak aktivis dan aparat penegak hukum.
Tinggalkan komentar