Lintaswarta.co.id – Neraca perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus sejak tahun 2020. Namun, di balik tren positif ini, terungkap bahwa ekspor Indonesia masih sangat bergantung pada beberapa negara saja. Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Badan Kebijakan Perdagangan, Rifan Ardianto, mengungkapkan bahwa hampir 70% ekspor Indonesia terkonsentrasi hanya pada lima negara utama.
Lima negara tersebut adalah China, Amerika Serikat (AS), Jepang, India, dan China. China memegang peranan terbesar dengan kontribusi sekitar 25% terhadap total ekspor Indonesia. "Memang, jika berbicara tentang pasar utama dan potensial Indonesia, hampir 70% ekspor kita masih terkonsentrasi di lima negara ini," ujar Rifan dalam sebuah acara diskusi tentang perdagangan internasional.
Lintaswarta.co.id – Pemerintah saat ini sedang melakukan kajian mendalam terkait proyeksi perdagangan Indonesia di masa depan. Rifan menyebutkan adanya potensi pergeseran tujuan ekspor akibat dinamika geopolitik global. Pasar tradisional seperti China dan AS mungkin akan mengalami penurunan pangsa, sementara negara-negara di Benua Afrika muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dengan potensi pasar yang lebih ekonomis.
Related Post
Lintaswarta.co.id – Isu-isu geoekonomi seperti ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif impor menjadi tantangan utama dalam perdagangan internasional. Selain itu, isu lingkungan juga semakin diperhatikan, di mana negara-negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat dapat mempengaruhi produk-produk yang mereka impor. Digitalisasi juga menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi tantangan perdagangan internasional di era modern ini.
Tinggalkan komentar