Lintaswarta.co.id – Perang antara Israel dan Gaza telah memasuki tahun kedua, meninggalkan luka mendalam bagi warga sipil dan infrastruktur di wilayah tersebut. Konflik yang dipicu oleh serangan Hamas ke Israel ini, telah memicu respons militer besar-besaran dari Israel, yang berakibat pada kehancuran dan krisis kemanusiaan yang parah.
Berikut adalah 7 fakta mengerikan yang menggambarkan dampak perang selama dua tahun terakhir, dilansir dari Al Jazeera:

-
Korban Jiwa yang Mencengangkan: Lebih dari 67.000 warga Palestina tewas, termasuk 20.000 anak-anak. Artinya, setiap jam selama 24 bulan terakhir, seorang anak meregang nyawa akibat konflik ini. Selain itu, lebih dari 169.000 warga Palestina terluka, banyak di antaranya mengalami cacat permanen. UNICEF memperkirakan 3.000-4.000 anak kehilangan anggota badan. Serangan 7 Oktober 2023 lalu, menewaskan 1.200 warga Israel dan 251 lainnya disandera.
Related Post
-
Keruntuhan Sistem Kesehatan: Serangan Israel telah menghancurkan 125 fasilitas kesehatan, termasuk 34 rumah sakit. WHO mencatat lebih dari 790 serangan terhadap fasilitas kesehatan sejak Oktober 2023, menewaskan 1.722 petugas kesehatan dan bantuan. Ratusan staf medis ditangkap dan ditahan, bahkan dua dokter senior dilaporkan tewas akibat penyiksaan dalam tahanan.
-
Bencana Kelaparan: Israel dituduh memicu kelaparan di Gaza dengan memblokir bantuan. Kelaparan resmi telah dikonfirmasi di Kegubernuran Gaza oleh PBB. Setidaknya 459 orang, termasuk 154 anak-anak, meninggal karena kelaparan. Lebih dari 12.000 anak menderita kekurangan gizi akut, dan satu dari lima bayi lahir prematur atau di bawah berat badan normal.
-
Penghancuran Infrastruktur: Hampir seluruh Gaza hancur lebur. 92% bangunan perumahan dan 88% fasilitas komersial rusak atau hancur. Bank Dunia memperkirakan kerusakan fisik mencapai US$ 55 miliar (Rp 911 triliun). 62% penduduk tidak memiliki dokumen kepemilikan properti, mempersulit rekonstruksi dan meningkatkan risiko pengungsian permanen.
-
Krisis Air dan Sanitasi: 89% jaringan air dan sanitasi rusak atau hancur. Sebagian besar sistem distribusi air hancur, dan sumur-sumur terkontaminasi limbah. Hampir separuh populasi Gaza bertahan hidup dengan kurang dari 6 liter air per hari.
-
Keruntuhan Pendidikan: Lebih dari 2.300 fasilitas pendidikan hancur, termasuk 63 bangunan universitas. 92% sekolah memerlukan rekonstruksi total, dan 780 staf pendidikan tewas. Hampir 658.000 anak usia sekolah dan 87.000 mahasiswa kehilangan akses ke pendidikan.
-
Penahanan Massal: Lebih dari 10.800 warga Palestina ditahan di penjara Israel, termasuk 450 anak-anak dan 87 wanita. Lebih dari 3.629 tahanan ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan.
Perang dua tahun ini telah meninggalkan luka yang sangat dalam bagi Gaza. Dampak kemanusiaan yang parah, kehancuran infrastruktur, dan krisis yang meluas mengancam masa depan wilayah tersebut.
Tinggalkan komentar