Lintaswarta.co.id – Pengusaha sukses asal Kalimantan, Haji Isam, kini menjadi sorotan publik terkait kekayaannya yang fantastis. Bagaimana tidak, pundi-pundi kekayaannya terus menggunung, terutama setelah perusahaan miliknya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meskipun kekayaannya mencapai Rp 101 triliun, Haji Isam belum masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes. Lantas, apa penyebabnya?
Kekayaan Haji Isam melonjak drastis seiring dengan meroketnya harga saham perusahaan publiknya. Bahkan, saham-sahamnya sempat beberapa kali masuk radar pengawasan bursa dan disuspensi akibat kenaikan harga yang signifikan.
Related Post
Menurut perhitungan Lintaswarta.co.id, total kekayaan Haji Isam yang terikat langsung dan tidak langsung melalui beberapa perusahaan mencapai Rp 101,3 triliun atau lebih dari US$ 6,1 miliar. Angka ini bahkan melampaui kekayaan sejumlah nama besar yang sudah lebih dulu masuk daftar Forbes, seperti Djoko Susanto (Alfamart) dan Lim Hariyanto (Harita Nickel).
Forbes sendiri menggunakan nilai kekayaan bersih (total aset dikurangi total liabilitas) dalam menentukan daftar orang terkaya di dunia. Mereka juga menghitung harga saham yang dimiliki oleh para miliarder dan nilai tukar mata uang.
Lantas, mengapa Haji Isam belum masuk daftar Forbes? Kemungkinan, Forbes belum mendapatkan informasi yang cukup atau lengkap mengenai aset dan liabilitas Haji Isam. Selain itu, Forbes juga mengakui bahwa perhitungan kekayaan berdasarkan harga saham dan nilai tukar bisa fluktuatif, sehingga beberapa orang bisa mengalami perubahan posisi dalam daftar mereka.
Meski begitu, bukan tidak mungkin nama Haji Isam akan masuk dalam daftar orang terkaya Forbes di masa mendatang. Kita tunggu saja!
Tinggalkan komentar