Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan

Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan

Lintaswarta.co.id melaporkan, suasana haru bercampur pilu menyelimuti kediaman keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kupang, NTT. Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky, berlutut memohon keadilan kepada Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, saat sang jenderal mengunjungi rumah duka pada Senin (10/8). Tangis Sepriana pecah, mengucapkan permohonan yang menyayat hati. "Bapak, tolong perjuangkan anak saya, bapak, saya hanya minta itu saja," racaunya diiringi isak tangis yang tak terbendung. Ia menyatakan tak terima atas kematian anaknya yang diduga akibat kekerasan dari seniornya sesama prajurit TNI. "Tolong saya butuh keadilan bapak, saya tidak terima anak saya mati," lirihnya. Sepriana menyerahkan anaknya kepada NKRI untuk mengabdi sebagai tentara, namun harus menerima kenyataan pahit ini.

Kesedihan Sepriana semakin mendalam ketika ia mengingat peran penting Prada Lucky sebagai tulang punggung keluarga. Anak keduanya itu menjadi penopang hidup bagi dirinya dan dua adik Prada Lucky yang masih berusia 5 dan 11 tahun. "Saya seorang ibu, tolong saya bapak, anak saya penopang hidup saya, dia kebanggaan saya," ucap Sepriana sambil dipeluk Pangdam yang ikut berlutut di hadapannya. Ia pun menuntut keadilan atas kematian anaknya yang dianggap sebagai tindakan di luar batas kemanusiaan, dan meminta pelaku dihukum mati serta dipecat dari dinas kemiliteran.

Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan
Sumber Istimewa : akcdn.detik.net.id

Menanggapi hal tersebut, Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan bahwa proses hukum telah berjalan. Sebanyak 20 prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, termasuk satu orang perwira. Meskipun motif penganiayaan masih dalam penyelidikan Pomdam IX/Udayana, Pangdam memastikan kasus ini akan diusut tuntas tanpa pandang bulu. Prada Lucky, yang baru dua bulan bertugas, meninggal dunia pada Rabu (6/8) setelah empat hari dirawat intensif di RSUD Aeramo, Nagekeo akibat dugaan penyiksaan oleh seniornya di Yon TP 834/WM Nagekeo. Jenazahnya dimakamkan pada Sabtu (9/8) dengan upacara kemiliteran. Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan perlindungan bagi prajurit muda di lingkungan TNI.

COLLABMEDIANET

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar