Lintaswarta.co.id, Jakarta – Industri logam nasional tengah menghadapi tantangan berat di paruh kedua tahun 2025. Ketua Umum Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (APLINDO), Erwan Yulianto, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap produk logam mengalami penurunan signifikan.
Penurunan ini, menurut Erwan, terutama disebabkan oleh lesunya permintaan dari sektor otomotif dan pertambangan. Kedua sektor ini selama ini menjadi konsumen utama produk pengecoran logam. Kondisi ini tentu menjadi pukulan telak bagi industri logam dalam negeri.

Selain penurunan permintaan, Lintaswarta.co.id juga mencatat bahwa industri logam nasional juga menghadapi tantangan modernisasi teknologi dan inovasi. Erwan menekankan pentingnya investasi dalam teknologi baru agar industri logam dapat bersaing di pasar global.

Related Post
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tantangan dan prospek industri logam nasional, simak dialog Shafinaz Nachiar bersama Ketua Umum APLINDO, Erwan Yulianto, dalam Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (29/09/2025).
Tinggalkan komentar