Informasi yang dilansir lintaswarta.co.id menyebutkan TNI Angkatan Darat memberikan kesempatan istimewa bagi putra-putri korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, untuk bergabung menjadi prajurit. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan komitmen TNI AD terhadap keluarga yang berduka. Langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian TNI AD, tidak hanya sebatas belasungkawa, namun juga menawarkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya dalam peristiwa nahas tersebut.
Lebih lanjut, Brigjen Wahyu menjelaskan bahwa Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan penuh kepada anak-anak korban yang ingin mengikuti proses rekrutmen TNI AD. Proses tersebut akan difasilitasi agar berjalan lancar dan sesuai prosedur. Selain itu, TNI AD juga memastikan telah membantu proses pemakaman seluruh korban, baik warga sipil maupun personel TNI AD, hingga prosesi doa bersama yang akan dilakukan bersama masyarakat sekitar. Sembilan jenazah warga sipil telah diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Selasa (13/5), dan proses pemakaman berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.

Terkait kronologi ledakan, Brigjen Wahyu menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD. Meskipun prosedur keamanan telah dilakukan, ledakan tak terduga terjadi saat proses pemusnahan detonator. Ledakan tersebut mengakibatkan 13 korban jiwa, terdiri dari empat personel TNI dan sembilan warga sipil. Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi TNI AD dan masyarakat Garut, namun komitmen untuk membantu keluarga korban tetap menjadi prioritas utama. TNI AD berharap langkah ini dapat meringankan beban dan memberikan harapan baru bagi keluarga yang ditinggalkan.

Related Post
Tinggalkan komentar