Informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id menyebutkan bahwa Polrestabes Makassar dan Kodim 1408/BS menggelar patroli gabungan skala besar di beberapa titik krusial di Kota Makassar. Patroli yang dimulai Sabtu (30/8) dan berlanjut hingga Minggu (31/8) ini dilakukan sebagai respon atas demonstrasi yang berujung pada pembakaran Kantor DPRD Sulawesi Selatan dan Kantor DPRD Makassar pada Jumat (29/8). Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Ardana, dan Dandim 1408 BS Makassar, Kolonel Inf Franki Susanto, memimpin langsung patroli tersebut.
Patroli gabungan ini difokuskan di lokasi-lokasi strategis, termasuk di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo dan Kantor DPRD Makassar di Jalan AP Pettarani yang mengalami kerusakan akibat aksi pembakaran. Meskipun warga masih berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk menyaksikan kerusakan, pihak kepolisian memastikan situasi tetap terkendali.
"Kami melaksanakan patroli untuk memantau situasi pasca-aksi unjuk rasa," ujar Arya Ardana pada Minggu (31/8). Ia menambahkan bahwa kondusifitas Kota Makassar terjaga berkat kerjasama yang baik dengan masyarakat. Sayangnya, aksi tersebut mengakibatkan korban jiwa. Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Muhammad Fadli Tahar, melaporkan adanya 11 korban, terdiri dari empat meninggal dunia, empat luka berat, dan tiga luka ringan.
Related Post
Ironisnya, Kantor DPRD Makassar kembali dilanda kebakaran pada Minggu sore sekitar pukul 17.39 WITA. Api berkobar di salah satu ruangan anggota dewan di lantai tiga, diduga akibat hawa panas dan material mudah terbakar yang tersisa dari insiden sebelumnya. Meskipun demikian, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dengan cepat. Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Makassar pasca demonstrasi. Patroli gabungan TNI-Polri diharapkan mampu mencegah insiden serupa dan memastikan kondusifitas kota tetap terjaga.
Tinggalkan komentar