Informasi dari lintaswarta.co.id menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berlanjut meskipun menuai kritik tajam dan dibayangi ribuan kasus keracunan massal. Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menyatakan bahwa pemerintah akan mengatasi masalah yang muncul dan mengevaluasi program tersebut, namun MBG tetap akan berjalan. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas desakan dari berbagai pihak untuk menghentikan sementara atau bahkan mengevaluasi total program MBG.
Juri mengakui adanya berbagai aspirasi masyarakat, mulai dari evaluasi menyeluruh hingga penghentian sementara program. Ia menekankan pentingnya MBG bagi anak-anak Indonesia. Namun, meningkatnya jumlah kasus keracunan yang mencapai lebih dari 6000 kasus dalam sepekan terakhir menjadi sorotan utama. Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan lonjakan drastis kasus keracunan, dari 5.360 kasus pada 14 September menjadi 6.452 kasus pada 21 September. Lonjakan ini terjadi setelah sebelumnya kasus keracunan sempat menurun selama libur sekolah pada bulan Juni.
Koalisi Kawal MBG mendesak penghentian dan evaluasi total program ini. Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menyuarakan hal serupa, menilai tata kelola MBG buruk dan minim akuntabilitas, serta berulang kali merugikan masyarakat. ICW menekankan perlunya evaluasi yang melibatkan publik, termasuk siswa, guru, orang tua, dan kelompok masyarakat sipil, untuk memastikan perencanaan program yang lebih matang dan mekanisme pengawasan yang lebih transparan dan akuntabel di masa mendatang. Pemerintah pun menyatakan akan segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini dan menjamin kelancaran program ke depannya. Namun, pertanyaan besar tetap muncul: apakah langkah-langkah yang diambil pemerintah cukup untuk mencegah terulangnya tragedi keracunan massal ini?
Leave a Comment