Raksasa Data Center Mengancam? Warga Ketar-Ketir!

Raksasa Data Center Mengancam? Warga Ketar-Ketir!

Lintaswarta.co.id, Jakarta – Rencana pembangunan pusat data kecerdasan buatan (AI) super besar oleh Meta di Louisiana, Amerika Serikat, menuai penolakan keras dari warga setempat. Fasilitas yang luasnya setara dengan 70 lapangan sepak bola ini dikhawatirkan akan menguras sumber air minum, memicu kekeringan, dan melambungkan biaya listrik bagi masyarakat sekitar.

Proyek ambisius senilai US$10 miliar ini digadang-gadang akan menjadi salah satu pusat data terbesar di dunia, menjadi tulang punggung bagi bisnis AI Meta. Namun, di balik gemerlap teknologi tersebut, tersimpan kekhawatiran mendalam terkait dampak lingkungan dan sosial yang mungkin ditimbulkan.

 Raksasa Data Center Mengancam? Warga Ketar-Ketir!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Menurut laporan berbagai media di AS, sebuah pusat data raksasa dapat mengonsumsi hingga 5 juta galon air minum setiap harinya. Air ini digunakan untuk mendinginkan sistem komputer berskala besar, dan seringkali dicampur dengan bahan kimia untuk mencegah korosi dan pertumbuhan bakteri. Akibatnya, air tersebut menjadi tercemar dan tidak dapat digunakan kembali.

COLLABMEDIANET

Kekhawatiran warga Louisiana semakin menjadi-jadi karena wilayah tersebut tengah dilanda kekeringan parah, yang berdampak pada sekitar 1,4 juta penduduk, berdasarkan data dari National Integrated Drought Information System (NIDIS). Mereka khawatir proyek Meta ini akan memperburuk krisis air yang sudah ada.

Selain itu, proyek Meta diperkirakan membutuhkan peningkatan infrastruktur listrik senilai US$3 miliar. Untuk memenuhi kebutuhan daya yang sangat besar, Meta dan perusahaan energi Entergy berencana membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas tambahan 2.262 megawatt. Namun, perjanjian kerahasiaan membuat publik tidak mengetahui secara pasti berapa besar biaya yang sebenarnya ditanggung oleh Meta.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa biaya tambahan energi dan infrastruktur akan dibebankan kepada warga dan pelanggan listrik lokal. Lonjakan kebutuhan listrik dari pusat data juga dikhawatirkan memicu lonjakan harga dan pemadaman listrik di wilayah yang belum memiliki sistem kelistrikan yang kuat.

Lintaswarta.co.id mencatat, kasus serupa pernah terjadi di Newton County, Georgia, tempat Meta juga membangun pusat data AI. Warga setempat melaporkan masalah pasokan air, termasuk air yang berhenti mengalir, air berubah warna menjadi cokelat, serta kerusakan peralatan rumah tangga.

Juru bicara Meta mengklaim bahwa air untuk proyek di Georgia diambil dari sumber yang berjarak lebih dari 10 mil dari area terdampak, sehingga kecil kemungkinan fasilitas tersebut menjadi penyebab masalah. Namun, bagi warga Louisiana, pengalaman di Georgia menjadi peringatan yang sangat jelas.

Dengan meningkatnya konsumsi energi dan air untuk mendukung perkembangan AI, para ahli menilai bahwa ledakan pembangunan pusat data seperti ini tidak hanya membawa kemajuan teknologi, tetapi juga risiko besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar