108 Smelter, Kunci Sukses Ekonomi Indonesia?

Megawati-Prabowo Bakal Bertemu, Banteng Pecah Jadi Tiga Faksi!

Lintaswarta.co.id – Rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, ternyata memicu perdebatan di internal partai berlambang banteng. Ada tiga faksi yang muncul, dengan pandangan berbeda soal kemungkinan PDIP masuk kabinet.

Collab Media Network banner content

Ketua DPP PDIP Bambang "Pacul" Wuryanto mengungkapkan, ada kader yang menginginkan PDIP segera bergabung dengan koalisi Prabowo. Namun, ada pula yang lebih memilih wait and see, menunggu perkembangan situasi politik terlebih dahulu. Sementara itu, ada pula yang berpendapat PDIP lebih baik berada di luar pemerintahan.

Megawati-Prabowo Bakal Bertemu, Banteng Pecah Jadi Tiga Faksi!
Gambar Istimewa : rm.id

"Ada yang ingin segera masuk, ada yang kepengen masuknya nanti saja kita lihat perkembangannya dulu kayak apa, kemudian ada yang mengatakan sudahlah nggak usah masuk," ungkap Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (15/10/2024).

Keputusan akhir soal bergabung atau tidaknya PDIP dalam koalisi Prabowo, menurut Bambang Pacul, sepenuhnya berada di tangan Megawati. Ia juga membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada kader PDIP yang dipanggil Prabowo untuk fit and proper test calon menteri.

Puan Maharani, putri bungsu Megawati, memberikan sinyal positif soal kemungkinan PDIP masuk koalisi Prabowo. Namun, ia tak gusar dengan belum adanya kader banteng yang dipanggil ke Kertanegara. Puan berpendapat, jika tak ada kader PDIP yang dipanggil, artinya Prabowo tak mengajak PDIP masuk kabinet.

"Ya sudah itu saja," kata Ketua DPR ini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Puan menegaskan, hubungan PDIP dengan Partai Gerindra tetap terjaga dengan baik, bahkan dirinya rutin berkomunikasi dengan Prabowo. Ia juga memastikan pertemuan Mega-Prabowo akan tetap terlaksana. "Pasti, insya Allah akan bertemu," ujarnya.

Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang berada di samping Puan, menambahkan bahwa pemanggilan calon-calon menteri oleh Prabowo belum final. "Waktu pemanggilan belum selesai," ujarnya.

Dua hari terakhir, Prabowo memang memanggil sejumlah nama calon menteri, wakil menteri, hingga calon kepala lembaga ke Kertanegara. Salah satu nama yang hadir adalah kader PDIP Pramono Anung. Namun, kedatangan mantan Sekretaris Kabinet itu bukan untuk seleksi menteri, melainkan untuk membawa pesan Mega ke Prabowo.

Pramono menjelaskan bahwa dirinya selama ini berperan sebagai penghubung antara Mega dan Prabowo, terutama terkait komunikasi yang bersifat positif. Komunikasi itu belakangan makin intens, mengingat ada wacana pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

"Satu bertemu Pak Prabowo, yang kedua bertemu Bu Mega. Isinya apa? Saya dan Bu Mega maupun Pak Prabowo yang tahu," kata Pramono, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Meskipun belum bisa menyampaikan waktu pertemuan Mega dan Prabowo, Pramono berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan hal positif. "Ya pokoknya silaturahmi, saling mendoakan. Alhamdulillah berjalan dengan baik," kata Pramono.

Ia juga mendoakan kabinet yang sedang dibentuk Prabowo berjalan lancar, dan kandidat yang bakal duduk di kursi menteri merupakan orang-orang yang punya komitmen dalam membangun Indonesia selama 5 tahun ke depan.

"Semoga proses pelantikan Pak Prabowo menjadi Presiden berjalan lancar dan baik. Mudah-mudahan yang dipilih ini adalah orang-orang yang baik dan mau bekerja secara baik," pungkasnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar