Lintaswarta.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi meluncurkan buku biografi berjudul ‘BKS dari Underdog Jadi Menteri’ di Ciputra Artpreneur Gallery, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024) malam. Acara peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.
Bca Juga
Tak hanya itu, Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Dubes Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, dan lainnya juga turut hadir dalam acara tersebut. Buku biografi yang ditulis oleh wartawan senior Ninok Leksono ini mengungkap kisah hidup BKS, sapaan akrab Budi Karya, dari masa kecil hingga menjadi menteri seperti sekarang. Dengan 43 narasumber, buku ini menyajikan sudut pandang berbeda tentang sosok Menhub di mata mereka.
Menhub Budi Karya Sumadi sendiri mengaku awalnya enggan untuk menuliskan kisah hidupnya. Ia merasa perjalanannya belum cukup berwarna untuk dibukukan. Namun, istri dan anak-anaknya terus mendorongnya hingga akhirnya ia luluh. "Saya belum sreg. Saya merasa perjalanan hidup saya belum cukup berwarna untuk ditulis. Begitu juga apa yang sudah saya kerjakan sebagai Menhub. Tapi, istri Endang Sri Hariatie yang kemudian memotivasi untuk menuliskan kisah perjalanan hidup saya, juga anak kami, Bambina Ayudia," ungkap Menhub.
Ia berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca, khususnya terkait tantangan dalam membangun transportasi dan konektivitas di Indonesia. "Saya harap pengalaman yang kami tulis ini bermanfaat bagi generasi penerus guna membangun dunia transportasi Indonesia," ujarnya.
Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga hadir dalam acara peluncuran, mengungkapkan banyak kenangan dengan Menhub Budi Karya Sumadi. Mulai dari proyek kereta cepat Jakarta – Bandung, penyelesaian Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura yang terbengkalai selama 63 tahun, hingga tol laut dan digitalisasi 253 pelabuhan.
"Banyak orang pesimis melihat itu. Tapi dengan teamwork yang bagus Pak Budi Karya kita selesaikan juga. Semua teamwork yang bekerja," kata Luhut. Ia menekankan pentingnya kerja tim dalam menghadapi tantangan besar, karena tidak ada satu orang pun yang bisa menyelesaikan semua masalah sendirian.
Luhut juga menceritakan momen penting saat Menhub Budi Karya Sumadi terpapar Covid-19. Ia mengungkapkan ketulusan Menhub dalam bekerja meskipun sedang positif Covid-19. Bahkan, Luhut sampai harus memaksa Menhub untuk segera masuk rumah sakit.
"Saya bilang, ‘Bud, kau ke dokter, pergi kau ke RSPAD, kau tidak usah kerja lagi, cukup itu’. Beliau sakit waktu itu kena Covid-19," tutur Luhut. Ia juga memastikan para dokter yang merawat Menhub bisa menyembuhkannya.
"Dokter RSPAD saat itu mengatakan keadaan Pak Budi kritis. Saya bilang ke dokter, ‘Kau lihat betul-betul itu hopengku’. Pokoknya cari obatnya harus selamat kawan itu," ungkapnya. Setelah beberapa minggu, Luhut mendapat kabar kalau BKS sudah membaik dan lewat dari masa kritisnya.
Tinggalkan komentar