TAPANULI SELATAN - Orangtua/wali murid yang anaknya dikeluarkan dari kelas karena belum vaksin tahap 2, menyesalkan sikap guru SD Negeri No. 101504 Basilam Baru, Kecamatan Angkola Muaratais Tapanuli Selatan, yang sangat arogan. Alasan belum vaksin tahap 2 dianggap melecehkan anak.
“Saya bukan tak mau cucu saya divaksin dua kali. Gini lo, sejak vaksin pertama sebulan lalu, cucu saya mengalami gatal gatal berair dipantat dan di jari jarinya,” ujar Muhammad (50) tahun Wali/orangtua murid Sofian Pulungan, SD Negeri No. 101504 Basilam Baru.
Baca juga : https://lintaswarta.co.id/belum-vaksin-tahap-2-siswa-sd-di-tapsel-dikeluarkan-dari-kelas/
Lebih jauh Muhammad menyampaikan, guru di SD tersebut tak punya rasa jiwa pendidkan.
“Nanti, kalau gatal gatalnya sudah sembuh, ya silahkan vaksin. Ndak ada masalah. Kan masih bisa belajar sambil menunggu sembuh, kenapa harus diusir dari ruangan kelas?, percuma itu guru, tak punya jiwa pendidikan,” ujar Muhammad dengan kesal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sejumlah siswa siswi SD Negeri di Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara (Sumut), dikeluarkan dari rung belajar karena belum vaksinasi tahap 2. Menurut guru kelas, pemberhentian murid belajar ini karena surat edaran dari Dinas Pendidikan Tapsel.
Pengeluaran siswa siswa SD dari ruang kelas ini, terjadi di SD Negeri No. 101504 Basilam Baru, Kecamatan Angkola Muaratais. Rabu Pagi, (02/03/2022)
“Tadi sudah masuk kelas, tapi disuruh keluar sama guru. Karena belum vaksin dua kali” ujar Sofian Pulungan (8) siswa kelas SD Negeri No. 101504 Basilam Baru.
Selain Sofian Pulungan, sejumlah siswa lainnya juga mengalami hal yang sama. Mulai dari siswa kelas 1 hingga kelas 6 dikeluarkan dari dalam kelas karena belum vaksin. (JK)