Lintaswarta.co.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia tetap optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini sesuai target APBN 2025, yakni 5,2%, meski lembaga asing seperti Bank Dunia pesimis.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menyatakan Bank Dunia seringkali kurang detail dalam memahami kondisi internal suatu negara saat memproyeksikan pertumbuhan. Ia mencontohkan, Bank Dunia mungkin belum mempertimbangkan kebijakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun di bank BUMN untuk mendorong pembiayaan sektor riil.

"World Bank kan enggak tahu tentang fiskal kita," ujar Febrio, Kamis (9/10/2025). Ia menambahkan, proyeksi Bank Dunia seringkali meleset.

Related Post
Febrio menjelaskan, proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia lebih ditujukan untuk memberikan arah bagi investor, bukan didasari pertimbangan sedalam lembaga auditor. "World Bank itu kan bukan lembaga auditor atau apa. World bank itu dia mau investasi di Indonesia," pungkasnya.
Tinggalkan komentar