Jawa Tengah Raih Prestasi Cemerlang!

Informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id menyebutkan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memaparkan kinerja positif pembangunan di berbagai sektor selama semester I 2025. Dalam upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang, Selasa (19/8), Luthfi menyampaikan capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif berbagai instansi. Ia menyatakan bahwa enam bulan kepemimpinannya bersama Gus Yasin menunjukkan arah pembangunan yang positif dan menggembirakan.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah meningkat signifikan, dari 4,96 persen pada triwulan I menjadi 5,28 persen di triwulan II. Penurunan angka kemiskinan juga tercatat, dari 9,58 persen (Semester II 2024) menjadi 9,48 persen (Semester I 2025). Meskipun inflasi naik dari 0,75% di triwulan I menjadi 2,20% di triwulan II, Luthfi menegaskan bahwa pengendalian harga pangan akan terus diperkuat melalui operasi pasar dan koordinasi lintas sektoral.

Realisasi investasi Jawa Tengah juga mencatatkan rekor tertinggi di Pulau Jawa, mencapai Rp 45,58 triliun hingga semester I 2025. Investasi ini didominasi oleh Singapura, RRT, Hongkong, Korea Selatan, dan Samoa Barat, dengan sektor andalan seperti industri alas kaki, tekstil, karet-plastik, elektronik, dan kawasan industri. Kabupaten Demak menjadi daerah dengan investasi tertinggi (Rp6,24 triliun), diikuti Kendal, Batang, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Hal ini berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja, mencapai 222 ribu orang – angka tertinggi di Pulau Jawa.

Lebih lanjut, Luthfi merinci capaian di berbagai sektor berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM). Anggaran pendidikan mencapai Rp9,355 triliun, digunakan untuk renovasi sekolah, pembangunan sekolah baru, beasiswa, dan modernisasi alat praktek di SMK. Di sektor kesehatan, pembangunan Rumah Sakit Mata Daerah Soepardjo Roestam menjadi salah satu fokus. Pemprov juga menangani 26.356 unit perumahan, meningkatkan jalan sepanjang 64,13 km, dan merehabilitasi jalan sepanjang 68,73 km. Bantuan sosial juga diberikan kepada 1.030 kelompok usaha bersama (Kube).

Luthfi menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam membangun Jawa Tengah, mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Jawa Tengah yang sejahtera, adil, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. Ia menolak ego sektoral dan menekankan pentingnya gotong royong sebagai kunci keberhasilan pembangunan.