Berdasarkan informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id, sebuah kasus mengerikan terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Seorang siswi SMK berusia 16 tahun, yang disebut NU dalam pemberitaan, dipaksa menggugurkan kandungannya yang telah berusia delapan bulan oleh keluarga kekasihnya. Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini tengah ditangani secara serius oleh pihak kepolisian.
Peristiwa bermula ketika ibu dari kekasih NU, berinisial NR (49), mengajak NU ke sebuah kamar kos di Kecamatan Ujung Bulu pada awal September lalu. Di sana, NU dipaksa untuk menggugurkan kandungannya dengan ancaman dan intimidasi dari NR yang tidak ingin anaknya menikah muda. Tanpa pilihan lain, NU terpaksa menuruti permintaan tersebut.
Namun, NR tidak bertindak sendiri. Ia bekerja sama dengan penjaga indekos, SS (43), yang menyediakan tempat dan obat-obatan penggugur kandungan. SS juga memanggil seorang bidan, HF (33), yang dibayar Rp 300 ribu untuk melakukan tindakan tersebut. Kakak kandung kekasih NU, RS (28), juga turut terlibat dengan membantu menguburkan janin. Kelima individu ini, termasuk kekasih NU sendiri, RA (17), telah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, polisi masih memburu RS yang berstatus buronan.
Related Post
Kasus ini terungkap setelah NU menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Janin yang digugurkan telah dievakuasi ke rumah sakit untuk kepentingan penyelidikan. Para tersangka terancam hukuman 10 tahun penjara berdasarkan pasal 77A juncto pasal 45A Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau pasal 428 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto pasal 55, 56 KUHP. Kasus ini menjadi sorotan dan mengungkap betapa rentannya perempuan muda dalam menghadapi tekanan sosial dan kekerasan.
Tinggalkan komentar