Berita mengejutkan datang dari Palembang. Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan bahwa Komandan Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan, Kombes Susnadi, menyampaikan permohonan maaf atas penangkapan Pratu Handika Novaldo, seorang anggota TNI AD, saat kerusuhan di kantor DPRD Sumsel dan Ditlantas Palembang Minggu dini hari (31/8). Kejadian ini bermula dari aksi demonstrasi yang berujung anarkis, mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas umum.
Dalam klarifikasinya, Kombes Susnadi menjelaskan penangkapan tersebut murni kesalahpahaman. Pratu Handika, yang saat itu sedang cuti latihan pencak silat militer, diamankan di sekitar SPBU Jalan Demang Lebar Daun karena diduga terlibat kerusuhan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, terbukti tidak ada indikasi keterlibatan Pratu Handika dalam perusakan atau pembakaran. "Kami mohon maaf atas kejadian ini. Tidak ada indikasi keterlibatan Pratu Handika dalam perusakan maupun pembakaran," tegas Susnadi.
Video penangkapan yang beredar di media sosial memperlihatkan Susnadi dan anggota Brimob mengamankan Pratu Handika yang sempat menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) militernya. Insiden ini pun memicu ketegangan, hingga akhirnya pihak Brimob meminta maaf atas kesalahan tersebut. Sebagai tindak lanjut, aparat gabungan TNI dan Polri menggelar patroli besar-besaran di Palembang untuk mengantisipasi aksi serupa. Kapolda Sumsel, Irjen Andi Rian Ryacudu, menambahkan bahwa sebanyak 50 orang telah diamankan terkait kerusuhan tersebut, termasuk beberapa anak di bawah umur. Pihak kepolisian berjanji akan berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk pembinaan lebih lanjut. Sementara itu, aksi demonstrasi mahasiswa di Palembang dijadwalkan akan kembali digelar pada Senin, 1 September 2025.
Related Post
Tinggalkan komentar