BBNI Siap Terbang Tinggi? Fundamental Kuat Jadi Amunisi!

Lintaswarta.co.id – Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menunjukkan sinyal positif dengan melonjak 15% dalam sepekan terakhir, mencapai level Rp 4.380 pada penutupan sesi I hari ini, Jumat (24/10/2025). Kinerja ini didorong oleh apresiasi pasar terhadap fundamental emiten bank BUMN tersebut.

Aksi beli bersih (net buy) investor domestik pada saham BBNI mencapai Rp 217,2 miliar dalam periode 20-23 Oktober 2025, menjadikannya saham dengan minat beli tertinggi. Meskipun secara year-to-date (ytd) saham BBNI masih terkoreksi 4,14%, analis melihat ini sebagai pembentukan fondasi yang kuat untuk kenaikan selanjutnya.

 BBNI Siap Terbang Tinggi? Fundamental Kuat Jadi Amunisi!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Lintaswarta.co.id – Secara teknikal, indikator momentum jangka pendek menunjukkan golden cross dari area oversold, menandakan tekanan jual telah mencapai puncaknya dan momentum beli mulai menguat. BBNI juga berpotensi mengkonfirmasi pola reversal double bottom, dengan level support kuat di kisaran Rp 3.800 yang telah teruji dua kali.

COLLABMEDIANET

Jika BBNI berhasil menembus level resistance psikologis saat ini dengan volume yang kuat, ini akan menjadi konfirmasi berakhirnya tren bearish dan dimulainya tren bullish jangka menengah.

Lintaswarta.co.id – Dari sisi fundamental, BNI berhasil meningkatkan penghimpunan dana murah (CASA). Pada kuartal III-2025, DPK BNI mencapai Rp 934,3 triliun, tumbuh 21,4% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan CASA juga lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit baru, dengan CASA tumbuh Rp 50,1 triliun (9% ytd) dan kredit tumbuh Rp 36,3 triliun (5% ytd). Hal ini berdampak pada penurunan cost of fund sebesar 40 bps menjadi 2,8%.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai apresiasi pasar terhadap BNI meningkat seiring dengan publikasi laporan keuangan kuartal III-2025. "Kenaikan double digit dari sisi dana murah menjadi faktor positif di tengah kondisi industri yang masih perang bunga," ujarnya. Mirae Asset menargetkan level take profit (TP) di Rp 4.710, dengan area support di Rp 3.840 dan Rp 3.610.

Lintaswarta.co.id – Nafan menambahkan, secara fundamental, saham BBNI masih undervalued dengan rasio PE 7,22 kali dan PBV 0,91 kali, menunjukkan harga saham masih di bawah nilai wajarnya dibandingkan bank jumbo lain. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga merekomendasikan saham BBNI karena fundamental yang kuat, NPL rendah, harga murah, dan dukungan pemerintah. Secara teknikal, Lukman memperkirakan target resistance di kisaran Rp 4.500-Rp 4.700, dengan potensi breakout ke kisaran Rp 5.600-Rp 5.800.

Selain pertumbuhan dana murah, BNI juga agresif melakukan ekspansi digital, mendorong pertumbuhan fee-based income sebesar 11,5% yoy menjadi Rp 13,1 triliun. Total penyaluran kredit BNI tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp 812,2 triliun hingga kuartal III-2025, dengan pertumbuhan merata di seluruh segmen bisnis.

Lintaswarta.co.id – Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit BNI kini lebih seimbang di seluruh segmen, mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif. Kualitas kredit BNI juga terjaga, dengan rasio NPL gross di kisaran 2,0% dan Loan at Risk (LAR) membaik ke level 10,4%.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar