Lintaswarta.co.id, Jakarta – Pemegang kendali baru emiten teknologi pariwisata digital, PT Bahtera Bumi Raya (PGJO), yakni PT Batu Investasi Indonesia, berencana menggelar tender offer wajib atas 303 juta lembar saham PGJO, setara dengan 38,04% dari total saham beredar. Namun, yang mengejutkan, harga penawaran yang diajukan hanya Rp122 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/10/2025), nilai total tender offer ini mencapai Rp37 miliar. Periode penawaran akan berlangsung mulai 23 Oktober hingga 21 November 2025.
Harga yang ditawarkan dalam tender offer ini jauh di bawah harga pasar saham PGJO saat ini. Pada perdagangan hari ini, saham PGJO diperdagangkan pada level Rp1.075 per saham, mengalami kenaikan 15 poin atau 1,42%. Bahkan, dalam sepekan terakhir, saham PGJO telah melonjak 21,91%.

Related Post
Sebelumnya, PGJO juga mengumumkan pendirian dua anak perusahaan baru, yaitu PT Mega Mitra Marine (MMM) dan PT Samudera Sejahtera Shipping (SSS), yang berkedudukan di Jakarta. Kedua perusahaan ini didirikan masing-masing pada tanggal 10 Oktober dan 15 Oktober 2025.
Direktur PGJO, Willius Wijaya, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (16/10) menjelaskan bahwa modal dasar untuk masing-masing anak perusahaan adalah Rp100 juta. Menurutnya, pendirian anak usaha baru ini tidak termasuk dalam transaksi material sesuai regulasi OJK dalam POJK 17/POJK.04/2020 Tahun 2020.
"Pendirian anak usaha baru ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha PGJO," pungkasnya.









Tinggalkan komentar