Lintaswarta.co.id, HOI AN – Kota wisata Hoi An, Vietnam, tengah berjuang memulihkan diri pasca-banjir bandang yang melanda beberapa hari terakhir. Bencana ini, dipicu oleh curah hujan ekstrem yang memecahkan rekor, telah merenggut nyawa sedikitnya 13 orang dan menyebabkan 11 lainnya hilang.
"Banjir menghancurkan segalanya," keluh Tran Van Vinh (35), seorang warga Hoi An, saat membersihkan lumpur yang menggenangi rumahnya. Lebih dari 116.000 rumah dan 5.000 hektar lahan pertanian terendam banjir. Jaringan jalan dan rel kereta api juga mengalami kerusakan parah, mengganggu lalu lintas dan pasokan listrik di sejumlah wilayah.
Vietnam memang dikenal rentan terhadap badai tropis dan banjir besar selama musim hujan (Juni-Oktober). Namun, badan penanggulangan bencana setempat menyatakan bahwa curah hujan kali ini adalah yang terburuk dalam sejarah.
Related Post
Pemerintah Vietnam mengimbau warganya untuk tetap waspada. Badan bencana pemerintah memperingatkan bahwa hujan deras masih akan berlanjut di wilayah tengah Vietnam, dengan curah hujan harian berpotensi melebihi 500 milimeter di beberapa daerah. Potensi banjir susulan dan tanah longsor masih mengintai.
Tinggalkan komentar