Lintaswarta.co.id – Amerika Serikat tengah menghadapi krisis serius setelah banjir bandang melanda wilayah Kent, Washington, memicu kondisi darurat dan kekhawatiran meluas. Insiden ini terjadi menyusul jebolnya tanggul Sungai Green pada Senin (15/12/2025), setelah wilayah Pasifik Barat Laut diguyur hujan lebat selama berhari-hari akibat serangkaian badai atmospheric river. Rekaman drone yang beredar memperlihatkan pemandangan mengerikan, di mana kawasan permukiman dan infrastruktur vital terendam air bah.
Puluhan kendaraan roda empat terlihat terparkir tak berdaya, sebagian besar tenggelam di bawah genangan air yang meluap dari Sungai Green, sebelum sempat dievakuasi. Meskipun peringatan banjir bandang dan perintah evakuasi sempat diberlakukan di beberapa area, otoritas setempat pada Senin menyatakan bahwa upaya perbaikan darurat telah dimulai, dan situasi terus dipantau dengan cermat untuk mencegah dampak yang lebih parah.
Sebuah ruas jalan utama terpaksa ditutup total akibat terendam banjir, mengganggu aktivitas warga. Brendan McCluskey, Direktur Manajemen Darurat King County, mengungkapkan kepada Seattle Times bahwa perbaikan tanggul Desimone di Tukwila, yang terletak sekitar delapan kilometer selatan pusat kota Seattle di sepanjang Sungai Green, diperkirakan akan memakan waktu beberapa jam. Ia menjelaskan bahwa bagian tanggul yang jebol memiliki lebar seukuran mobil, terkikis oleh derasnya arus banjir yang tak terbendung.

Related Post
"Perbaikan sedang berlangsung dan kami terus memantau kondisi tanggul dengan sangat ketat," tegas McCluskey. Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan para pekerja berpacu dengan waktu, menggunakan alat berat untuk menurunkan karung-karung pasir berukuran raksasa ke area tanggul yang rusak. Langkah ini krusial untuk menutup celah dan mencegah meluasnya kerusakan akibat tekanan air yang masih sangat tinggi.
Tak hanya permukiman, sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar Sungai Green juga turut menjadi korban, terendam banjir. Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa peringatan banjir akibat kegagalan tanggul ini akan tetap berlaku hingga setidaknya pukul 21.00 waktu setempat pada Senin malam, menandakan ancaman yang masih nyata.
Menanggapi situasi genting ini, Garda Nasional Washington telah mengonfirmasi pengerahan personelnya ke King County. Sebelumnya, pasukan Garda Nasional juga telah aktif membantu warga yang terdampak banjir di wilayah barat negara bagian itu sepanjang akhir pekan, menunjukkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Otoritas setempat sebenarnya telah mewaspadai potensi jebolnya tanggul di berbagai lokasi di Washington sejak beberapa hari terakhir. Kewaspadaan ini muncul seiring hujan lebat yang terus-menerus mengguyur wilayah luas Pacific Northwest. Curah hujan ekstrem tersebut dipicu oleh serangkaian badai atmospheric river, sebuah fenomena arus uap air padat berskala besar yang tersedot dari lautan dan bergerak menuju daratan, membawa volume air yang luar biasa.
Badai dahsyat ini menyapu kawasan Pacific Northwest secara luas, termasuk sebagian wilayah Idaho utara dan Montana barat. Dalam rentang waktu sekitar satu pekan, beberapa daerah dilaporkan telah menerima curah hujan hingga lebih dari 50 sentimeter, sebuah volume yang sangat jarang terjadi dan memicu kekhawatiran serius.
Kondisi cuaca ekstrem yang tak biasa ini tidak hanya secara langsung meningkatkan risiko banjir bandang yang merusak, tetapi juga memberikan tekanan yang sangat besar pada infrastruktur pengendali banjir yang ada, termasuk tanggul-tanggul sungai vital yang selama ini melindungi kawasan permukiman padat penduduk dan area industri penting dari ancaman air bah. Ini menjadi tantangan jangka panjang bagi pemerintah daerah.









Tinggalkan komentar