PADANGSIDIMPUAN - Alat cuci darah atau hemodialisis sudah tak berfungsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan beberapa bulan belakangan ini. Akibatnya warga terpaksa ke Sumatera Barat (Sumbar) dan Kota Sibolga guna mendapatkan pelayanan terutama bagi pasien gagal ginjal.
Namun kondisi tersebut tampaknya tak mendapat perhatian khusus dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KotaP.Sidimpuan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang warga Padangsidimpuan, Khaidil (48) warga Kampung Bukit, Wek II, Kecamatan P.Sidimpuan Utara Kota P.Sidimpuan terpaksa bersusah payah dengan kondisi lemah berobat ke Sumbar dan Kota Sibolga dua kali sepekan guna mendapatkan cuci darah.
Selain kondisi tak memungkinkan, biaya juga sangat membebani dirinya yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang penjual martabak.
Namun disayangkan hingga kini pihak Legislatif tidak memberikan komentar apapun terkait hal itu. Apalagi membicarakannya dengan pihak-pihak terkait termasuk turut prihatin atas kondisi itu, padahal soal kemanusiaan.
Ketua DPRD Kota P.Sidimpuan, Siwan Siswanto tidak memberikan balasan apapun ketika dihubungi lewat handphone selulernya, sama halnya dengan para wakil ketua.
Ditempat terpisah, menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (DPD JPKP) Kota P.Sidimpuan, Mardan Eriansyah Siregar, berharap agar pihak dewan segera turun secepatnya dan mencari solusi agar tidak semakin banyak warga yang terpaksa keluar kota dan menambah biaya.
“Saya pikir bapak-bapak dewan yang terhormat itu sudah seharusnya aktif melihat dan respon dengan masalah seperti alat cuci darah yang rusak,” ujar Mardan.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah P.Sidimpuan, dr Masrip Sarumpaet MKes, saat dikonfirmasi, Sabtu, 20 November 2021 mengatakan persoalan tersebut, dalam waktu dekat akan diatasi.
“Saat ini sedang finalisasi KSO dengan Vendor lain. Dalam waktu dekat akan segera diatasi,” ucapnya menjawab pertanyaan wartawan. (JK)