Informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id menyebutkan, puluhan ribu pengemudi ojek online (ojol) dan kurir daring akan menggelar demonstrasi besar-besaran di depan Istana Merdeka hari ini, Senin (21/7), pukul 13.00 WIB. Aksi ini diklaim akan jauh lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya, dengan perkiraan peserta mencapai 50 ribu orang. Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengungkapkan aksi ini sebagai puncak kekecewaan atas lambannya respon pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, terhadap tuntutan mereka sebelumnya.
Igun menegaskan, pemerintah dinilai telah mengambil keputusan kontraproduktif dengan menaikkan tarif ojol hingga 15 persen, sementara tuntutan dasar para pengemudi diabaikan. Demo yang diberi tajuk "Aksi 217 Istana" ini menuntut pemerintah untuk segera mengesahkan undang-undang transportasi online, mengatur tarif secara adil, melakukan audit investigatif terhadap aplikator, dan menghapus kebijakan multi order yang memberatkan pengemudi. Tidak hanya pengemudi ojol, aksi ini juga melibatkan pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar, dan UMKM yang merasa dirugikan oleh sistem aplikasi yang ada.
Puncaknya, Igun menyerukan aksi mogok massal dengan imbauan agar para peserta demonstrasi mematikan aplikasi ojol mereka secara serentak. Ancaman ini menjadi sorotan utama, mengingat potensi dampaknya terhadap layanan transportasi online di Jakarta dan sekitarnya. Jika tuntutan mereka tak dipenuhi, Igun menegaskan aksi serupa akan terus berlanjut hingga akhir tahun, bahkan meluas ke seluruh Indonesia.
Related Post
Pihak kepolisian, melalui Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin, menyatakan kesiapan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Merdeka Selatan jika jumlah massa demonstrasi membludak. Aksi ini diprediksi akan menimbulkan kemacetan dan gangguan layanan transportasi publik di area tersebut. Situasi ini menuntut kesigapan pemerintah dalam merespon tuntutan para demonstran dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Tinggalkan komentar