Informasi awal dari lintaswarta.co.id menyebutkan, dua prajurit TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya seorang warga sipil di Kota Serang, Banten. Kejadian nahas ini terjadi pada Selasa (15/4) dini hari di Jalan Ahmad Yani. Korban, Fahrul Abdilah (29), meninggal dunia pada Jumat (18/4) setelah beberapa hari koma di RSUD Banten akibat luka parah yang dideritanya. Jenazah Fahrul kemudian dimakamkan di Sajira, Lebak.
Menurut keterangan kakak korban, Fikar Zulkarnain (34), peristiwa bermula saat Fahrul dan teman-temannya sedang berkumpul di depan sebuah bank. Sebuah mobil mendekat, dan beberapa orang yang ada di dalamnya langsung menyerang teman Fahrul. Melihat kejadian tersebut, Fahrul berusaha melerai, namun justru menjadi sasaran amuk para pelaku. Fikar menuturkan, sekitar empat orang terlibat dalam pengeroyokan tersebut, termasuk dua anggota TNI. Ia mengaku tidak mengetahui motif di balik aksi brutal tersebut. Setelah kejadian, Fahrul sempat dilarikan ke RS Sari Asih, kemudian dirujuk ke RSUD Banten, dan akhirnya meninggal dunia akibat pendarahan di kepala.

Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini kepada Polres Serang dan Denpom. Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto, membenarkan adanya keterlibatan anggotanya dalam kasus ini. Ia menyatakan bahwa dua prajurit TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf tengah menjalani proses hukum internal, sementara tiga hingga empat pelaku sipil ditangani oleh pihak Polres Serang. Brigjen Andrian menegaskan bahwa kasus ini ditangani secara prosedural, dengan anggota TNI yang terlibat diproses oleh Denpom dan pelaku sipil oleh pihak kepolisian. Proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap secara tuntas motif dan kronologi kejadian pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Fahrul Abdilah. Publik menantikan keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus ini.

Related Post
Leave a Comment