Lintaswarta.co.id melaporkan, banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, telah mengakibatkan penderitaan bagi ribuan warga. Hampir seminggu lamanya, 43 desa di sembilan kecamatan terendam air akibat meluapnya Sungai Barito. Ketinggian air bervariasi, dari 15 sentimeter hingga dua meter. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, menyatakan bahwa sebagian besar wilayah terdampak berada di daerah aliran sungai (DAS) Barito.
Tim BPBD telah dikerahkan untuk memberikan bantuan dan melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana. Bantuan darurat pun telah disalurkan kepada warga yang terdampak. Kecamatan yang terdampak meliputi Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Montallat, Gunung Purei, Teweh Timur, dan Gunung Timang. Data sementara menunjukkan ribuan kepala keluarga (KK) dan puluhan ribu jiwa terdampak. Tidak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan bangunan pemerintah juga turut terendam.
Di Kecamatan Lahei Barat misalnya, lebih dari 2.600 KK atau sekitar 7.600 jiwa terdampak, dengan ratusan bangunan dan puluhan fasilitas umum yang rusak. Kondisi serupa terjadi di kecamatan lain, dengan jumlah KK dan jiwa yang terdampak bervariasi. Meskipun hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, dampak ekonomi dan sosial akibat bencana ini diperkirakan cukup besar. BPBD terus memantau kondisi di lapangan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air, terutama di wilayah yang masih diguyur hujan. Upaya evakuasi dan penyaluran bantuan masih terus dilakukan. Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah dan berbagai pihak untuk membantu pemulihan pascabanjir.
Leave a Comment