Erdogan Dalang Damai Gaza? Gebrakan Kuasai Timur Tengah!

Lintaswarta.co.id – Kesepakatan gencatan senjata di Gaza, yang awalnya digagas oleh mantan Presiden AS Donald Trump, kini menjadi panggung bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memperluas pengaruh geopolitiknya di kawasan Timur Tengah.

Dengan berhasil meyakinkan Hamas untuk menerima rencana tersebut, Ankara mengubah hubungannya dengan kelompok itu, yang dulunya dianggap sebagai beban oleh Washington, menjadi aset diplomatik yang berharga. Dua pejabat Hamas dan dua sumber regional mengungkapkan kepada Reuters bahwa peran Turki sangat penting dalam keputusan Hamas untuk menyetujui kesepakatan tersebut. "Pesan dari Ankara sangat jelas: inilah saatnya untuk menerima," kata salah satu sumber.

Erdogan Dalang Damai Gaza? Gebrakan Kuasai Timur Tengah!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Lintaswarta.co.id – Trump pun tak ragu memberikan pujian. "Pria dari Turki ini adalah salah satu yang paling berkuasa di dunia," ujarnya pekan lalu, menyebut Erdogan sebagai "sekutu yang bisa diandalkan." Analis menilai keberhasilan ini memberikan Ankara modal diplomatik baru untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat dan menegaskan kembali perannya sebagai kekuatan regional utama.

COLLABMEDIANET

"Jika pujian dari Trump menghasilkan niat baik yang langgeng, Ankara dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk menyelesaikan sejumlah perselisihan lama," ujar Sinan Ulgen, direktur lembaga pemikir EDAM dan peneliti senior di Carnegie Europe. Ulgen menambahkan, Turki kemungkinan akan menggunakan pengaruhnya untuk mempercepat pencabutan sanksi AS, melobi penjualan jet tempur F-35 yang sempat terhenti, dan memperkuat posisinya di Suriah.

Lintaswarta.co.id – Perbaikan hubungan Ankara dan Washington mulai terlihat setelah kunjungan Erdogan ke Gedung Putih pada September lalu, yang merupakan kunjungan pertamanya dalam enam tahun. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas sejumlah isu penting, termasuk permintaan Turki agar sanksi terkait pembelian sistem rudal Rusia S-400 dicabut. Turki juga ingin menekan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS agar bergabung dengan tentara Suriah. Langkah ini, menurut Ankara, akan mengurangi ancaman dari kelompok Kurdi yang berafiliasi dengan PKK.

Menurut beberapa sumber diplomatik, Israel awalnya menolak keterlibatan Turki dalam negosiasi. Namun, Trump menekan Tel Aviv agar mengizinkan peran Ankara. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan keputusan menerima gencatan senjata diambil "bukan karena menyerah, tetapi akibat tekanan mediasi yang kuat dan kondisi kemanusiaan yang memburuk."

Lintaswarta.co.id – Kesepakatan tersebut menghasilkan pembebasan sandera Israel yang ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang, serta gencatan senjata sementara setelah lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza. Bagi Hamas, jaminan utama datang dari empat pihak: Turki, Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. "Trump secara pribadi telah berjanji," ujar seorang pejabat senior Hamas.

Meskipun demikian, banyak pihak meragukan apakah kesepakatan ini akan menjadi jalan menuju solusi dua negara. Erdogan sendiri menegaskan prioritasnya adalah "gencatan senjata penuh, pengiriman bantuan, dan rekonstruksi Gaza," sambil membuka ruang pembahasan soal keamanan pasca perang.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar