Informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id menyebutkan Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Selasa (22/7) sore pukul 17.41 WITA. Erupsi ini memuntahkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 1923 meter di atas permukaan laut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, mengonfirmasi kejadian tersebut melalui laporan tertulis.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong mengarah ke barat. Aktivitas vulkanik ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 5,6 mm dan durasi sekitar 48 detik. Gunung Ili Lewotolok, yang terletak di antara Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, memiliki ketinggian 1423 meter di atas permukaan laut dan saat ini berstatus siaga (Level III).
Status siaga ini mengharuskan masyarakat untuk menjauhi zona bahaya. PPGA telah mengeluarkan larangan tegas bagi masyarakat untuk tidak memasuki dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas gunung. Selain itu, peringatan khusus disampaikan terkait potensi bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas yang dapat terjadi di sektor selatan, tenggara, barat, dan timur laut.

Related Post
Yeremias menghimbau masyarakat untuk tetap tenang meskipun mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah gunung. Suara tersebut merupakan indikasi aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung. Namun, ia juga mengingatkan potensi getaran kuat yang dapat dirasakan, terutama pada bangunan, khususnya jendela kaca dan pintu. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang. Laporan ini disusun berdasarkan informasi yang diterima dari PPGA di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.


Tinggalkan komentar