Informasi yang dimuat lintaswarta.co.id menyebutkan adanya klaim dari Sekjen PPP, Arwani Thomafi, terkait keinginan 20 DPW PPP untuk mengganti Ketua Umum pada Muktamar mendatang. Namun, sejumlah Ketua DPW PPP tingkat provinsi langsung membantah keras pernyataan tersebut dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (14/5). Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki, bersama Ketua DPW PPP Sumatera Utara, Jafarudin Harahap, Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek, dan Ketua DPP, Tengku Amri, menyatakan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar.
Dasuki dengan tegas menyatakan dukungan penuh terhadap hasil Mukernas PPP pada 13-15 Desember 2024 di Mercure Ancol, Jakarta, yang memutuskan untuk tidak mengubah AD/ART PPP terkait persyaratan calon Ketua Umum. Ia bahkan tak segan menuding Arwani Thomafi sebagai "petualang politik" yang berupaya memprovokasi kader dan mengadu domba internal partai demi ambisi mengambil alih PPP secara tidak konstitusional. Dasuki menilai langkah Arwani bertentangan dengan konstitusi partai.
Senada dengan Dasuki, Tengku Amri juga menyayangkan pernyataan Arwani. Ia menekankan pentingnya fokus pada pelaksanaan program kerja sesuai hasil Mukernas, bukan malah menciptakan kegaduhan. Amri berharap Muktamar mendatang dihadapi dengan tenang dan damai, menjadikan perbedaan pandangan sebagai rahmat, bukan sumber konflik. Pernyataan ini bertolak belakang dengan klaim Arwani yang sebelumnya menyebutkan lebih dari 20 DPW menginginkan perubahan kepemimpinan, mendukung pemilihan Ketua Umum baru pada Muktamar 2025. Pernyataan Arwani tersebut sebelumnya dikutip dari Detik.com pada Minggu (11/5). Pernyataan saling bertolak belakang ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai dinamika internal PPP menjelang Muktamar. Konflik internal ini tentu saja akan menjadi sorotan publik dan berpotensi mengganggu soliditas partai.
Leave a Comment