Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Peradi Bersatu, Ade Darmawan, menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa (10/6). Pemeriksaan ini terkait laporan terhadap Roy Suryo dan tiga orang lainnya atas tudingan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Awalnya, laporan tersebut diajukan oleh Tim Advocate Public Defender dari Peradi Bersatu ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, Ade menjelaskan bahwa laporan tersebut telah dilimpahkan ke Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Ade mengungkapkan ketidakjelasan mengenai alasan pelimpahan kasus tersebut. Ia mengaku belum menerima konfirmasi resmi dari pihak kepolisian terkait efisiensi pemeriksaan atau alasan lain di balik penarikan kasus ini. "Progres di Polres Jakarta Selatan cukup bagus," ujarnya di Polda Metro Jaya, sembari menambahkan bahwa seluruh laporan terkait tudingan ijazah palsu Jokowi di berbagai Polres juga telah ditarik ke Polda Metro Jaya.
Ade Darmawan berharap kepolisian segera menaikkan status perkara ke tahap penyidikan dan memanggil Roy Suryo untuk diperiksa. Ia menyoroti lamanya proses penyelidikan dan mendesak agar kasus yang telah viral ini segera diselesaikan secara hukum. "Jangan berlama-lama. Kasus ini harus selesai dengan proses hukum yang cepat dan naik ke pengadilan," tegasnya.
Sebelumnya, pada 26 April 2025, Tim Advocate Public Defender dari Peradi Bersatu telah melaporkan empat orang ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan LP/B/1387/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKARTA SELATAN/POLDA METRO JAYA. Selain Roy Suryo, tiga terlapor lainnya adalah ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma. Mereka dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan di Muka Umum terkait isu ijazah palsu Presiden Jokowi. Kasus ini terus menjadi sorotan publik dan perkembangannya dinantikan.
Leave a Comment