Berdasarkan informasi dari lintaswarta.co.id, Presiden Prabowo Subianto secara langsung akan menangani sengketa kepemilikan empat pulau yang menjadi perselisihan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah mengambil alih permasalahan yang tengah menimbulkan polemik ini. Dasco menjelaskan, "Hasil komunikasi DPR RI dengan Presiden RI menyatakan bahwa presiden mengambil alih persoalan batas pulau yang menjadi dinamika antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara."
Keputusan ini diambil setelah adanya perdebatan sengit terkait status kepemilikan empat pulau tersebut, yaitu Pulau Mangkir Besar (atau Pulau Mangkir Gadang), Pulau Mangkir Kecil (Mangkir Ketek), Pulau Lipan, dan Pulau Panjang. Awalnya, keempat pulau ini berada di bawah administrasi Kabupaten Aceh Singkil. Namun, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kemudian memindahkannya ke Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Dasco menambahkan bahwa Presiden Prabowo akan segera mengambil langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia bahkan memastikan keputusan final mengenai status kepemilikan keempat pulau tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat. "Dalam pekan depan akan diambil keputusan oleh Presiden tentang hal itu," tegasnya.
Related Post
Polemik ini telah memicu reaksi berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Kemendagri menyatakan akan melakukan kajian ulang atas status kepemilikan keempat pulau tersebut. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyebutkan bahwa kajian ulang ini akan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku Ketua Tim Nasional Penamaan Rupa Bumi, yang dijadwalkan pada Selasa, 17 Juni mendatang. Publik pun kini menantikan keputusan final dari Presiden Prabowo yang diharapkan dapat mengakhiri polemik ini secara adil dan tuntas.
Tinggalkan komentar