Lintaswarta.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan signifikan menjelang akhir tahun 2025, memicu spekulasi akan potensi mencapai rekor tertinggi baru. Presiden Direktur PT Recapital Asset Management, Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa, menilai fenomena ini tidak terlepas dari optimisme pasar keuangan global terhadap arah suku bunga yang cenderung rendah, sebuah sentimen yang turut mengerek kinerja bursa saham dunia.
Di kancah domestik, sejumlah faktor krusial turut menjadi penopang utama apresiasi bursa saham Tanah Air. Salah satunya adalah kebijakan pro-pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh Menteri Keuangan Purbaya. Kebijakan fiskal yang disebut lebih "ofensif" ini diyakini mampu memberikan dorongan signifikan bagi aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya berdampak positif pada kinerja korporasi dan pasar modal.
Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa menjelaskan lebih lanjut bagaimana pasar merespons sentimen positif ini, baik dari faktor global maupun domestik, dalam sebuah dialog eksklusif. Ia menekankan bahwa kombinasi antara likuiditas global yang melimpah dan stimulus fiskal di dalam negeri menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pasar saham. Dialog mendalam mengenai prospek pergerakan pasar saham domestik ini disiarkan dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, di mana Nurdiaz diwawancarai oleh Dina Gurning pada Kamis, 19 Desember 2025. Analisis ini memberikan gambaran jelas mengenai potensi IHSG untuk kembali mencetak "All Time High" di tengah kondisi ekonomi yang semakin membaik.
Tinggalkan komentar