Perang Dekat RI Makin Panas, Jam Malam Diberlakukan!

Harimurti

Perang Dekat RI Makin Panas, Jam Malam Diberlakukan!

Lintaswarta.co.id melaporkan, Thailand memberlakukan jam malam di provinsi Trat menyusul peningkatan eskalasi konflik bersenjata dengan negara tetangganya, Kamboja. Situasi memanas ini terjadi di wilayah perbatasan yang disengketakan, bahkan meluas hingga ke daerah pesisir, hanya dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengklaim kedua pihak telah sepakat untuk menghentikan pertempuran.

Kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah terlibat dalam konfrontasi bersenjata berulang kali sepanjang tahun ini. Eskalasi terbaru ini berakar dari insiden pada bulan Mei, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan, memicu kembali konflik berkepanjangan yang telah menyebabkan ratusan ribu warga di kedua sisi perbatasan mengungsi dari rumah mereka.

Perang Dekat RI Makin Panas, Jam Malam Diberlakukan!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Secara keseluruhan, bentrokan terus terjadi sejak Kamboja kembali menegaskan keterbukaannya terhadap gencatan senjata pada hari Sabtu," ujar Laksamana Muda Surasant Kongsiri, juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, dalam konferensi pers di Bangkok pada Minggu (14/12/2025) setelah mengumumkan jam malam. Surasant menegaskan bahwa Thailand terbuka untuk solusi diplomatik, namun menekankan, "Kamboja harus menghentikan permusuhan terlebih dahulu sebelum kita dapat bernegosiasi."

COLLABMEDIANET

Pada hari Sabtu, pasukan Thailand mengklaim telah menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan Kamboja untuk mengirimkan senjata berat dan peralatan ke wilayah sengketa. Mereka juga melancarkan operasi yang menargetkan artileri yang telah dipersiapkan sebelumnya di provinsi pesisir Koh Kong, Kamboja. Menanggapi hal ini, Kamboja menuduh Thailand menyerang infrastruktur sipil.

Jam malam yang diberlakukan Thailand mencakup lima distrik di provinsi Trat yang berbatasan langsung dengan Koh Kong. Namun, pulau-pulau wisata populer seperti Koh Chang dan Koh Kood dikecualikan dari kebijakan ini. Sebelumnya, militer Thailand juga telah memberlakukan jam malam di provinsi Sakeo bagian timur, yang hingga kini masih berlaku.

Sejak Senin (14/12/2025), Thailand dan Kamboja telah saling baku tembak dengan senjata berat di berbagai titik sepanjang perbatasan 817 kilometer mereka. Ini merupakan salah satu pertempuran paling sengit sejak bentrokan lima hari pada bulan Juli lalu, yang kala itu berhasil diakhiri melalui mediasi oleh Presiden AS Donald Trump dan Malaysia.

Trump sendiri pada hari Jumat sebelumnya menyatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri sementara Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Ia mengklaim kedua pemimpin tersebut telah sepakat untuk menghentikan semua penembakan. Namun, pada hari Sabtu, Anutin justru bersumpah untuk terus berjuang "sampai kita tidak lagi merasakan bahaya dan ancaman terhadap tanah dan rakyat kita."

Seorang juru bicara Gedung Putih kemudian menanggapi, menyatakan bahwa Trump mengharapkan semua pihak untuk menghormati komitmen tersebut. "Dia akan meminta pertanggungjawaban siapa pun yang diperlukan untuk menghentikan pembunuhan dan memastikan perdamaian yang langgeng," tegas juru bicara tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar