Berawal dari pemberitaan lintaswarta.co.id, sebanyak 39 siswa SMP di Purwakarta, Jawa Barat, telah kembali ke rumah masing-masing setelah menjalani pendidikan karakter bela negara selama dua pekan di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, mengungkapkan rasa syukur atas selesainya program tersebut dan menyatakan bahwa para siswa, yang sebelumnya dikenal nakal dan terlibat berbagai masalah seperti tawuran, bolos sekolah, bahkan mengonsumsi minuman keras, kini telah menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan.
Pendidikan yang berlangsung di lingkungan barak militer ini terbukti efektif membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab para siswa. Mereka diajarkan untuk menulis janji kepada diri sendiri, lingkungan sekitar, dan Tuhan, sebuah metode yang dinilai ampuh untuk membangun komitmen perubahan. Proses pendidikan ini juga diawasi ketat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para siswa.

Meskipun program dua pekan telah berakhir, pemerintah daerah Purwakarta berencana untuk mengadakan sesi pembinaan lanjutan selama dua pekan ke depan. Hal ini bertujuan untuk memastikan perubahan perilaku positif yang telah ditunjukkan para siswa tetap berkelanjutan dan tidak bersifat sementara. Salah satu orang tua siswa, Yeni, bahkan mengungkapkan rasa harunya atas perubahan yang dialami anaknya. Anaknya yang sebelumnya terlibat tawuran kini menjadi lebih tenang, sopan, dan bahkan meminta maaf sambil mencium tangannya. Kisah ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pendidikan karakter bela negara tersebut. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menangani permasalahan kenakalan remaja.

Related Post
Leave a Comment