Berita mengejutkan datang dari seorang kader PSI, Dian Sandi Utama. Lintaswarta.co.id sebelumnya memberitakan bahwa Dian, setelah menjalani pemeriksaan lima jam di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus laporan Presiden Jokowi terkait pencemaran nama baik, mengaku mendapatkan foto ijazah Presiden Jokowi dari seorang teman. Foto tersebut kemudian diunggahnya di media sosial X, memicu pertanyaan publik.
Dian menegaskan dalam pemeriksaan yang dihadapinya, ia sama sekali tidak memperoleh foto ijazah tersebut dari Presiden Jokowi, maupun dari putra bungsu Presiden, Kaesang Pangarep, yang juga Ketua Umum PSI, atau bahkan dari pihak Universitas Gadah Mada (UGM). Ia menekankan hal ini berulang kali kepada penyidik, menjawab sekitar 25 pertanyaan yang diajukan. Penjelasan Dian seputar asal-usul foto ijazah tersebut juga menjadi bagian dari pemeriksaan. Ia menjelaskan bahwa foto tersebut ia peroleh sebagai referensi untuk menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya terkait cerita tentang Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa unggahan foto ijazah tersebut dipicu oleh banyaknya pertanyaan yang menurutnya menyudutkan dirinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul setelah ia menceritakan kisah tentang Presiden Jokowi yang didapatkannya dari seseorang yang disebutnya sebagai Pak Andi. Keputusan mengunggah foto ijazah tersebut, menurut Dian, merupakan upaya untuk mengklarifikasi berbagai pertanyaan yang beredar. Kasus ini sendiri bermula dari laporan Presiden Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah atas tudingan ijazah palsu. Lima orang telah dilaporkan atas kasus ini, dengan barang bukti yang telah diserahkan kepada pihak kepolisian, termasuk flashdisk berisi tautan video YouTube dan konten media sosial X, serta fotokopi ijazah. Polisi kini tengah menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut.
Leave a Comment