Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan adanya pengakuan mengejutkan dari Riezky Aprilia, mantan anggota DPR RI Fraksi PDIP. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (7/5), Riezky mengungkapkan dirinya pernah diminta mundur oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, agar digantikan oleh Harun Masiku, mantan Caleg PDIP yang kini menjadi buronan.
Pertemuan tersebut terjadi pada 27 September 2019, empat hari sebelum Riezky dilantik menjadi anggota DPR. Ia mengaku diundang dengan agenda konsolidasi yang ditandatangani Komarudin Watubun, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan. Namun, di tengah pertemuan tersebut, Riezky mendapat permintaan mengejutkan dari Hasto. "Saya diminta mundur, dan ketika saya mempertanyakan alasannya, beliau menyampaikan bahwa itu adalah perintah partai," ungkap Riezky dengan suara bergetar dan berlinang air mata.
Riezky mengaku keberatan dan menyatakan hanya akan mengundurkan diri jika ada perintah langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sikap tegas Riezky ini memicu reaksi emosional dari Hasto. Perdebatan pun terjadi hingga akhirnya dilerai oleh Komarudin Watubun. Riezky kemudian meninggalkan Kantor DPP PDIP.
Kasus ini sendiri terkait dengan dugaan perintangan penyidikan dalam penanganan perkara Harun Masiku. Hasto didakwa menghalangi KPK menangkap Harun Masiku dan juga menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan sebesar Rp600 juta agar Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR. Hasto didakwa melakukan hal tersebut bersama-sama Donny Tri Istiqomah, Saeful Bahri, dan Harun Masiku. Donny telah ditetapkan sebagai tersangka, Saeful Bahri telah divonis bersalah, sementara Harun Masiku masih buron. Pengakuan Riezky Aprilia ini tentu menambah kompleksitas kasus yang sedang bergulir di pengadilan tersebut dan menjadi sorotan publik. Bagaimana kelanjutan kasus ini dan dampaknya terhadap PDIP akan terus menjadi perhatian.
Leave a Comment