Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan sebuah peristiwa menyayat hati terjadi di Cirebon. Seorang pelajar kelas X SMA nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan pembersih lantai. Berdasarkan informasi yang beredar, tindakan nekat tersebut diduga dilatarbelakangi depresi akibat ketidakmampuan orang tuanya membiayai pendidikannya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyoroti kasus ini melalui unggahan di Instagramnya. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas nasib siswa tersebut yang terpaksa putus sekolah setelah hanya satu semester bersekolah. Ketidakmampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti seragam dan buku, menjadi penyebab utama. Meskipun sekolahnya gratis, tetapi biaya tambahan seperti seragam dan buku menjadi beban berat bagi keluarga tersebut.
Dedi Mulyadi, yang tergerak oleh peristiwa ini, langsung mengambil tindakan nyata. Ia telah memerintahkan ajudannya untuk menemui keluarga siswa tersebut dan memastikan perawatan medis di rumah sakit ditanggung sepenuhnya. Lebih jauh lagi, Dedi Mulyadi berinisiatif mengangkat siswa tersebut menjadi anak asuhnya dan menjamin pendidikannya hingga tamat SMA di sekolah negeri. Proses penerimaan di sekolah negeri akan tetap mengikuti prosedur yang berlaku.

Related Post
Gubernur Dedi Mulyadi berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia mengajak masyarakat untuk bergotong royong membantu agar anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan minimal hingga SMA/SMK. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya akses pendidikan yang merata dan dukungan sosial bagi keluarga yang membutuhkan. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali.


Tinggalkan komentar