Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan, ribuan buruh dari Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB) akan menggelar demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI, Kamis (28/8). Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan aksi ini akan diikuti oleh ribuan buruh dari wilayah Jabodetabek, serta aksi serentak puluhan ribu buruh lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Aksi yang dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB ini akan terpusat di depan gerbang utama kompleks parlemen DPR/MPR.
Enam tuntutan utama menjadi sorotan dalam demonstrasi ini. Pertama, penghapusan outsourcing dan penolakan upah murah. Iqbal juga menuntut kenaikan Upah Minimum Tahun 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen. Kedua, penghentian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pembentukan Satgas PHK. Ketiga, reformasi pajak perburuhan dengan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp7,5 juta per bulan, serta penghapusan pajak pesangon, THR, JHT, dan diskriminasi pajak bagi perempuan menikah.
Keempat, pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law. Kelima, pengesahan RUU Perampasan Aset dan pemberantasan korupsi. Terakhir, revisi RUU Pemilu untuk mendesain ulang sistem Pemilu 2029. Sebagai antisipasi, Polda Metro Jaya mengerahkan kekuatan besar, yaitu 4.531 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk TNI, Brimob, dan Satpol PP, untuk mengamankan jalannya demonstrasi. Pengamanan ketat ini menunjukkan kesiapan aparat menghadapi aksi buruh yang diperkirakan akan berlangsung besar dan melibatkan massa yang signifikan. Situasi keamanan di sekitar gedung DPR RI pun dipastikan akan menjadi perhatian utama.
Related Post
Tinggalkan komentar