Berdasarkan informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id, keluarga Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Lumajang, menolak autopsi jenazah korban yang meninggal dunia saat menyaksikan karnaval sound horeg akhir pekan lalu. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait penyebab kematian korban.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, menjelaskan bahwa korban sempat mengalami pusing dan pingsan saat acara berlangsung. Kakaknya segera membawa Anik ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong. Pihak kepolisian menawarkan autopsi untuk memastikan penyebab kematian, namun keluarga menolak dan langsung memakamkan jenazah. Polisi menghormati duka keluarga dan akan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Untoro menambahkan, karnaval tersebut telah mengantongi izin resmi dari Polres Lumajang dan dikawal ketat oleh petugas keamanan sesuai prosedur operasional standar (SOP). Namun, izin tersebut tidak secara spesifik mencantumkan keberadaan sound horeg dalam acara tersebut. Polisi telah melakukan audit terhadap panitia penyelenggara untuk menyelidiki lebih lanjut.
Related Post
Kejadian ini mendorong Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk segera merevisi regulasi terkait sound horeg. Bupati Lumajang, melalui keterangan resmi, menyatakan akan berkoordinasi dengan Polres Lumajang dan Forkopimda untuk membahas regulasi yang lebih ketat agar tragedi serupa tidak terulang. Investigasi menyeluruh terkait insiden ini masih terus berlanjut, menunggu waktu yang tepat untuk menggali keterangan dari keluarga dan pihak-pihak terkait lainnya. Kejelasan penyebab kematian Anik Mutmainah masih menjadi misteri yang perlu diungkap.
Tinggalkan komentar