Lintaswarta.co.id melaporkan, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap penggerebekan dua apartemen mewah di Jakarta, Apartemen Kuningan Place dan Apartemen Ciputra World 2, sebagai bagian dari penyelidikan kasus korupsi pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2023. Penggeledahan yang dilakukan pada Rabu (21/5) oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus ini membuahkan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik yang kini tengah dianalisa.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa penggeledahan menyasar apartemen milik pegawai Kemendikbudristek. Pihak Kejagung menemukan indikasi kuat adanya persekongkolan jahat. Tim teknis diduga diarahkan untuk membuat kajian pengadaan laptop berbasis Chrome OS (Chromebook), dengan dalih peningkatan teknologi pendidikan. Ironisnya, uji coba pada 2019 menunjukkan inefektivitas 1.000 unit Chromebook sebagai alat pembelajaran, karena ketergantungannya pada akses internet yang belum merata di Indonesia.
Meskipun demikian, pengadaan Chromebook tetap dipaksakan. Anggaran yang fantastis, mencapai Rp9,9 triliun, terdiri dari Rp3,58 triliun dari Satuan Pendidikan dan Rp6,399 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK), menimbulkan dugaan kuat adanya penyimpangan. Kejagung masih menghitung kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus ini, sementara status penanganan perkara telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Perkembangan selanjutnya akan diinformasikan secara berkala. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menandakan betapa besarnya potensi kerugian negara akibat korupsi di sektor pendidikan.
Leave a Comment