Informasi yang beredar di media sosial melalui lintaswarta.co.id terkait acara selawat di Candi Prambanan telah menimbulkan polemik. Selebaran yang tersebar menampilkan acara "Pelopor Kebangsaan – Prambanan Bersholawat – Hadroh Santri Manjung Pimpinan Abah Eko" yang rencananya digelar pada 10 Mei 2025, bahkan menampilkan gambar Miftah Maulana Habiburrahman, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji. Kehebohan muncul karena lokasi acara yang semula tertulis di kompleks Candi Prambanan, sebuah candi Hindu.
PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, melalui pejabat sementara Corporate Secretary Group Head, Destantiana Nurina, dengan tegas membantah informasi tersebut. Destantiana menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan intensif dengan berbagai pihak, termasuk Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten, Bimas Hindu Kabupaten Klaten, GP Anshor, dan Pemerintah Desa Bugisan, untuk meluruskan kesalahpahaman ini. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengimbau panitia agar menarik selebaran yang keliru dan menyebarkan informasi yang akurat.
Destantiana memastikan bahwa berdasarkan izin yang diberikan, acara Prambanan Bersholawat akan dilaksanakan di lapangan utara Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah. Lokasi ini berada di zona III, area luar kompleks Candi Prambanan, jauh dari area candi utama. Ia menekankan bahwa zona tersebut diperbolehkan untuk kegiatan seni budaya, selama tetap memperhatikan etika dan norma yang berlaku. TWC berharap acara ini dapat berjalan lancar dan berkontribusi positif bagi pariwisata, serta tetap menghormati nilai-nilai luhur situs Warisan Dunia dan kerukunan antarumat beragama. Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memastikan acara berlangsung tanpa menimbulkan kontroversi lebih lanjut. Pihak TWC juga menegaskan komitmennya untuk menjaga keharmonisan dan kelancaran kegiatan di kawasan Candi Prambanan.
Leave a Comment