Lintaswarta.co.id, Jakarta – Arab Saudi tengah bersiap untuk mengubah lanskap Makkah dengan proyek ambisius "Gerbang Raja Salman," sebuah inisiatif dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang bertujuan untuk memodernisasi kota suci tersebut. Proyek ini mencakup pembangunan kompleks megah seluas 12 juta meter persegi yang akan menghadirkan gedung-gedung tinggi modern dengan pemandangan langsung ke Ka’bah.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas ibadah, Lintaswarta.co.id melaporkan bahwa Gerbang Raja Salman juga akan menjadi pusat komersial dan perhotelan. Kantor Berita Resmi Saudi, Saudi Gazette, mengumumkan penambahan ruang salat yang signifikan, mampu menampung hingga 900.000 jamaah.
Lintaswarta.co.id mendapatkan informasi dari akun Instagram Dana Investasi Publik Arab Saudi (@publicinvestmentfund) yang memperlihatkan visualisasi menara-menara bertingkat dengan desain futuristik menghadap Masjidil Haram. Menara-menara ini didominasi warna emas yang berkilauan, menciptakan kesan mewah dan modern.

Related Post
"Di tempat ini, hati bersatu dan berbagi momen-momen hidup yang penuh kebahagiaan. Karena di setiap momen, sebuah kisah terungkap, terikat oleh rasa hormat dan ritual bersama yang harus dijunjung tinggi," ujar narator dalam video promosi proyek tersebut, menekankan nilai-nilai spiritual dan budaya yang diusung.
Lintaswarta.co.id mencatat bahwa proyek ini dikembangkan oleh RUA AlHaram AlMakki Co, bagian dari Dana Investasi Publik Arab Saudi, dan merupakan bagian integral dari Visi 2030 Arab Saudi untuk diversifikasi ekonomi.
Gerbang Raja Salman diharapkan dapat menciptakan lebih dari 300.000 lapangan kerja. Meskipun rincian biaya proyek dan jangka waktu pembangunan belum diumumkan, Times of India melaporkan bahwa kompleks ini akan mencakup 50.000 unit hunian bermerek, sekitar 16.000 kamar hotel berbintang 4 dan 5, serta lebih dari 200.000 meter persegi ruang ritel dan komersial.
Yang menarik, Lintaswarta.co.id menemukan bahwa proyek ini membuka peluang kepemilikan properti bagi umat Muslim di seluruh dunia, berkat undang-undang baru yang memungkinkan warga non-Saudi untuk berinvestasi di real estat di kota-kota suci. Hal ini berpotensi meningkatkan investasi internasional di sektor real estat dan perhotelan Kerajaan.







Tinggalkan komentar