Paus Fransiskus Wafat, Surabaya Berduka

Paus Fransiskus Wafat, Surabaya Berduka

Informasi mengejutkan datang dari lintaswarta.co.id, Paus Fransiskus telah wafat di usia 88 tahun. Kepergian pemimpin umat Katolik dunia ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh umat, termasuk di Surabaya. Gereja Katedral Surabaya, Katolik Hati Kudus Yesus (HKY), menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa beliau, Katedral Surabaya akan menyelenggarakan Misa Requiem.

Romo Rekan Paroki Katedral Surabaya, RD Yustinus Budi Hermanto, mewakili seluruh umat Katolik di Katedral Surabaya menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. "Kami atas nama paroki HKY, para Romo dan umat, semuanya ikut berduka cita mendalam atas meninggalnya Bapak Paus Fransiskus. Kami merasa kehilangan, karena beliau adalah sosok yang memberikan kekuatan dan teladan dalam kehidupan gereja kami," ungkap Romo Yustinus pada Senin (21/4). Kepergian Paus Fransiskus, yang wafat sehari setelah Paskah, dirasakan sebagai kehilangan besar bagi umat Katolik seluruh dunia. Romo Yustinus meyakini Paus Fransiskus kini telah bersama Tuhan Yesus.

Paus Fransiskus Wafat, Surabaya Berduka
Sumber Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebagai wujud penghormatan terakhir, Misa Requiem akan dilaksanakan pada Selasa (22/4) malam pukul 18.00 WIB di Gereja Katedral Surabaya. Misa Requiem ini akan dipimpin langsung oleh Uskup Surabaya, RD Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik. Umat Katolik dan masyarakat umum dipersilakan untuk mengikuti Misa Requiem ini, tanpa perlu undangan khusus. Kapasitas Gereja Katedral Surabaya yang mencapai lebih dari 500 orang diharapkan dapat menampung seluruh umat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.

COLLABMEDIANET

Romo Yustinus berharap agar pesan-pesan Paus Fransiskus, khususnya mengenai ‘Laudato si” yang menekankan pentingnya menjaga kelangsungan hidup dan lingkungan, dapat terus diwariskan dan dijalankan. "Harapan kita bisa tetap meneruskan pesan Paus dengan Laudato si’ yang memperjuangkan kelangsungan hidup supaya kehidupan yang akan datang hidup terjamin, tidak tercemar pencemaran yang membuat hidup semakin terancam," tutup Romo Yustinus. Misa Requiem ini menjadi momen refleksi dan penghormatan bagi sosok pemimpin spiritual yang telah memberikan dampak besar bagi dunia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment