Penyegelan Gudang, Mantan Karyawan Lega Tapi Ijazah Belum Balik!

Informasi dari lintaswarta.co.id menyebutkan bahwa gudang CV Sentoso Seal milik keluarga Jan Hwa Diana di Surabaya telah disegel Pemkot Surabaya. Penyegelan ini disambut lega oleh puluhan mantan karyawan yang selama ini menjadi korban penahanan ijazah. "Bagus sih, sesuai ekspektasi kami, sedikit lega," ungkap Satrio Ambasakti (20), mantan staf gudang CV Sentoso Seal, Selasa (22/4).

Namun, rasa lega Satrio masih bercampur sedih. Ijazahnya, beserta ijazah rekan-rekannya, belum dikembalikan oleh perusahaan. "Lebih lega lagi kalau ijazahnya sudah keluar semua," tambahnya. Ia berharap penyegelan ini menjadi pelajaran bagi perusahaan lain agar tidak melakukan praktik serupa. "Semoga semua perusahaan di Surabaya tidak ada yang menahan ijazah lagi," harapnya.

Kepala Kanwil KemenHAM Jatim, Toar RE Mangaribi, menegaskan bahwa penahanan ijazah puluhan karyawan tersebut merupakan pelanggaran HAM. Meskipun demikian, Toar lebih memilih jalur mediasi untuk menyelesaikan konflik antara perusahaan dan mantan karyawan. "Kita akan pertemukan, kita memediasi dan memfasilitasi mereka," ujarnya. Pihaknya akan berupaya mencari solusi terbaik, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait penerbitan kembali ijazah jika diperlukan. Toar menekankan pentingnya peran kedua belah pihak, perusahaan sebagai penggerak ekonomi dan mantan karyawan yang membutuhkan ijazah untuk mencari pekerjaan.

Penyegelan gudang CV Sentoso Seal sendiri dilakukan atas perintah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Perusahaan tersebut terbukti melanggar Perda Kota Surabaya Nomor I Tahun 2024 tentang Perindustrian dan Perdagangan jo Perwali Kota Surabaya Nomor 116 Tahun 2023 karena tidak memiliki Tanda Daftar Gudang (TDG). Kasus ini juga menyeret nama Wakil Wali Kota Armuji yang kini tengah diselidiki kepolisian terkait dugaan keterlibatannya. Petugas Satpol PP telah memasang segel dan rantai di gerbang utama dan pintu samping gudang.