Ratusan Kapal Vietnam Serbu Natuna!

Informasi yang dihimpun lintaswarta.co.id menyebutkan keresahan mendalam tengah menyelimuti nelayan Natuna, Kepulauan Riau. Mereka mengeluhkan maraknya ratusan kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam yang beroperasi secara bebas di Laut Natuna Utara. Para nelayan, seperti Hengki Aboi, mengungkapkan keprihatinannya atas penangkapan ikan secara ilegal menggunakan pukat trawl, alat tangkap yang merusak lingkungan dan dilarang di Indonesia. Kebebasan operasional ratusan kapal Vietnam ini, menurut Hengki, telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.

"Bukan puluhan, tapi ratusan kapal Vietnam. Pemerintah harus memperketat pengawasan, jangan hanya kapal-kapal pengawas bersandar di pelabuhan saja tanpa melakukan pengawasan di laut," tegas Hengki kepada lintaswarta.co.id, Jumat (25/4). Ia menambahkan, aktivitas ilegal tersebut telah secara signifikan mengurangi hasil tangkapan nelayan lokal, bahkan mengancam mata pencaharian mereka. Hengki pun membandingkan situasi saat ini dengan masa kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, di mana keamanan laut Natuna terjaga dan hasil tangkapan nelayan melimpah.

Senada dengan Hengki, Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Riau, Distrawandi, juga menyampaikan keprihatinan yang sama. Meskipun beberapa KIA Vietnam telah ditangkap oleh PSDKP dan Bakamla pada 14 April lalu, namun aktivitas penangkapan ikan ilegal masih terus berlanjut. Distrawandi mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan patroli rutin guna mencegah aktivitas ilegal tersebut. HNSI Kepri sendiri, menurut Distrawandi, telah menerima banyak keluhan dari nelayan Natuna terkait masalah ini. Selain itu, nelayan juga melaporkan adanya aktivitas kapal perang asing di perairan Natuna Utara. Situasi ini menuntut respon cepat dan tegas dari pemerintah untuk melindungi nelayan Indonesia dan kedaulatan wilayah perairan Natuna.