Trump Aktifkan Nuklir! Rusia-China Siaga PD 3?

Harimurti

Trump Aktifkan Nuklir! Rusia-China Siaga PD 3?

Lintaswarta.co.id, Jakarta – Presiden AS, Donald Trump, mengejutkan dunia dengan perintah untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir, Kamis (30/10/2025), memicu respons keras dari Rusia dan China. Langkah ini diambil di tengah persaingan global yang memanas.

Keputusan kontroversial ini diumumkan Trump melalui platform Truth Social, hanya beberapa saat sebelum pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping, di Busan, Korea Selatan. Trump beralasan, tindakan ekstrem ini terpaksa diambil karena aktivitas pengujian nuklir oleh negara lain.

Trump Aktifkan Nuklir! Rusia-China Siaga PD 3?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Amerika Serikat memiliki lebih banyak Senjata Nuklir daripada negara lain manapun," tegas Trump dalam unggahannya. Ia menambahkan bahwa Rusia berada di urutan kedua dan China di urutan ketiga, namun diprediksi akan menyusul dalam lima tahun.

COLLABMEDIANET

Lintaswarta.co.id, Moskow – Kremlin bereaksi cepat atas pengumuman Trump. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia akan mengikuti jejak AS jika uji coba nuklir benar-benar dilanjutkan. Namun, Peskov membantah tudingan Trump terkait uji coba nuklir yang dilakukan Rusia.

"Presiden Trump menyebutkan dalam pernyataannya bahwa negara-negara lain terlibat dalam pengujian senjata nuklir. Sampai sekarang, kami tidak tahu bahwa ada orang yang melakukan pengujian," ujar Peskov kepada media. Ia menegaskan bahwa uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik dan torpedo super bertenaga nuklir Poseidon bukanlah uji coba senjata nuklir.

Lintaswarta.co.id, Beijing – China juga tak tinggal diam. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyerukan agar AS mematuhi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) dan tetap berkomitmen untuk menangguhkan uji coba nuklir.

"Kami mendesak Washington untuk mengambil tindakan praktis guna melindungi rezim pelucutan senjata nuklir dan nonproliferasi internasional, serta menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global," tegas Guo. China, sebagai salah satu negara pemilik senjata nuklir, telah menandatangani CTBT dan dikenal mematuhi prinsip pelarangan uji coba skala penuh sejak 1996.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar