Heboh Isu Pencopotan Kapolri Ditolak Publik

Lintaswarta.co.id – Institusi Polri belakangan menjadi sorotan, diwarnai isu-isu yang dinilai tendensius dan tidak berdasar. Willy Prakarsa, Ketua Presidium JARI 98, mengungkapkan hal ini dalam Podcast "Polisi Dibenci (Sesaat) Tapi Dirindu (Selamanya)" oleh Koma Indonesia, Jumat (13/12/2024). Ia menilai, upaya menyudutkan Polri, khususnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dilakukan oleh segelintir oknum yang mencoba mengadu domba publik dan netizen.

Bca Juga

Bupati Subang dan Majalengka Dapat Perpanjangan Jabatan!

Jokowi, Incaran Partai!

Prakarsa menyoroti tudingan yang dialamatkan kepada Polri, mulai dari isu keterlibatan dalam politik hingga kesalahan oknum yang merugikan citra institusi. "Katakanlah ada 500.000 anggota Polri. Mana mungkin mereka bisa menjadi partai politik yang memenangkan pertarungan di mana-mana? Polri adalah milik negara dan diatur oleh Undang-Undang," tegasnya. Ia mencontohkan isu-isu yang muncul terkait Pilkada, di mana kekalahan kerap dibebankan kepada Polri.

Namun, Prakarsa yakin publik tidak akan terpengaruh isu tersebut. Dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap Kapolri Listyo Sigit menjadi bukti kepercayaan terhadap kinerja Kapolri. "Kenapa Pak Prabowo tidak mengganti Kapolri? Karena beliau punya tim khusus yang menilai kualitas Kapolri Listyo Sigit Prabowo," jelasnya.

Prakarsa menekankan rekam jejak positif Listyo Sigit, terutama dalam menjaga kondusifitas selama pandemi Covid-19 dan keberhasilannya merangkul berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama hingga anak jalanan. Hal ini, menurutnya, menunjukkan penerimaan publik yang luas terhadap sosok Kapolri.

Lebih lanjut, Prakarsa menilai wacana pemindahan Polri di bawah TNI atau Kemendagri tidak perlu dan ditolak publik. Ia menegaskan bahwa Kapolri telah tegas dalam melakukan perbaikan institusi dan menjalankan program Presisi. "Masyarakat menginginkan Polri tetap sinergi dengan rakyat, menjaga persatuan dan kesatuan, serta kondusifitas," tutupnya. Kepercayaan publik terhadap Kapolri, menurutnya, sangat tinggi, dan isu pencopotan tersebut tidak akan mendapat sambutan luas.