Lintaswarta.co.id - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyatakan, upaya memecah belah hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, gagal total. Justru, hubungan keduanya semakin erat dan harmonis.

Bca Juga
Hal ini terlihat dari pertemuan intens yang terjadi dua kali, yakni di Jakarta dan Solo. Ujang meyakini, hanya segelintir pihak yang tidak menyukai hubungan harmonis antara kedua tokoh tersebut. Mayoritas masyarakat merasa senang melihat pemimpinnya akur, rukun, dan bersatu.
"Meskipun banyak yang ingin mengadu domba, banyak yang ingin mereka berpisah, bercerai, tetapi keduanya terus menjalin hubungan yang mesra, yang harmonis dalam ikatan kekeluargaan dan kekerabatan yang penting untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Ujang, Rabu (16/10/2024).
Ujang juga melihat pertemuan Jokowi dan Prabowo sebagai tanda keseriusan Prabowo dalam melanjutkan pemerintahan sebelumnya. Keduanya kompak bersatu untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Ini tentu positif untuk pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo untuk menjaga Indonesia tetap stabil dan baik-baik saja, serta memastikan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo berjalan aman, damai, tertib, dan mulus, merupakan sebuah keharusan," ungkap Ujang.
Ujang menduga pihak yang masih berusaha memecah belah Presiden Jokowi dan Prabowo adalah pihak yang merasa sakit hati atau pihak yang kalah dalam Pilpres 2024. Namun, menurut Ujang, memisahkan hubungan antara Jokowi dan Prabowo bukanlah hal mudah, karena kedua tokoh tersebut memiliki pemahaman yang sama dalam membangun bangsa ke depan.
"Mereka gagal dan tidak sukses dalam mengadu domba Jokowi dengan Prabowo. Jokowi dan Prabowo adalah politisi yang berpengalaman, mereka tidak mudah dipecah belah, tidak mudah diadu domba. Saat ini, hubungan mereka satu frekuensi, satu arah, dan satu tujuan," tegasnya.
Ujang berharap, semua pihak mendukung transisi pemerintahan ini agar berjalan dengan baik, tanpa ada yang membuat kegaduhan, demi kepentingan bangsa dan negara, yang juga menjadi sorotan dunia internasional.
"Saya masih meyakini bahwa segenap bangsa Indonesia akan menjaga transisi pemerintahan agar aman, lancar, damai, dan mulus," tutup Ujang.
Tinggalkan komentar